Gubernur Irwan Prayitno : Rata-Rata Petani Sumatera Barat Kurang Pendidikannya Khususnya Dibidang Pertanian


Ralitakini.com- Padang 
Gubernur Irwan Prayitno menyampaikan, rata-rata petani di Sumatera Barat yang kurang pendidikannya khususnya dibidang pertanian, karena itu dukungan penyuluh amat berarti dalam meningkat produktifitas hasil tani masyarakat. 

Karena itu Penyuluh amat penting dan dibutuhkan di Sumbar dalam upaya peningkatkan produktifitas pertanian, perkebunan, perikanan dan lain-lain guna memotivasi masyarakat meningkatkan hasil panennya. 
Hal ini dikatakan Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno pada acara Pertemuan Koordinasi Penyunian Programa Penyuluhan Pertanian Provinsi Sumatera Barat 2018 di Padang, Senin (14/5/2018).
Lebih lanjuat Ia mengatakan,”sesuai dengan perkembangan kemajuan teori dan teknologi penyuluh tentu akan membantu masyarakat, memberikan pola baru yang memandu masyarakat memperbaik pola tanam dan pola pengembagan.

Bagaimana kita membuat swasembada pangan di Sumatera Barat dapat membantu daerah -daerah lain, seperti Riau, Kepulauan Riau, Jambi dan Bengkulu dapat terpenuhi kebutuhan pokok mereka. Gubernur Irwan Prayitno juga menyampaikan, saat ini masih ada petani kita yang berproduksi dibawah 5 ton per ha, perlu perhatian penyuluh untuk turun langsung memberikan metode yang baik sesuai kondisi cuaca, tanah dan cara bercocok tanam yang masih menganut pola tradisional didaerah tersebut.

Untuk itu bagaimana dinas pertanian mampu selalu memberikan pelatihan diskusi bagi penyuluhan sebagai upaya mengupulkan  keilmuan dan teori para penyuluh kita. Banyak kisah perjuangan petani dalam melakukan perubahan cara pola tanam yang, menjadi upat dan puji karena bertani dengaj cara berbeda dari biasa.Namun akhir dapat berhasil hingga mencapai 10 ton per ha, kisah Irwan Prayitno bersemangat.Menurut data dinas pertanian saat ini jumlah penyuluh di Sumatera Barat, 840 orang penyuluh PNS dan 149 orang penyuluh Tenaga Honor Lepas

Gubenur juga memeberikan comtoh ,di Amerika petani merupakan profesi yang hebat dengan hasil produksi pertanian amat baik dan dihargai sebagai profesi dihargai. Karena itu petani di Amerika seorang petani memiliki pendapat yang cukup besar.Kemudian juga di Jepang petani telah melakukan produktifitas pertanian dengan telah manfaatkan teknologi, sarana dan prasarana yang telah cangih. Merekapun dilindungi oleh pemerintah dimana pemerintah tidak melakukan import pertanian untuk menjaga hasil produksi petani mereka aman dalam harga yang bagus , ungkap Irwan Prayitno.(pbp/wt)

Post a Comment

Previous Post Next Post