Dua makna untuk LGBT

Realitakini.com –Padang
 LGBT menjadi suatu fenomena yang cukup marak hari ini di kalangan masyarakat. Apa sih itu LGBT? Singkatan dari LGBT bisa apa saja. Namun dalam tulisan ini hanya dibatasi pada dua singkatan. Pertama, Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender. Lalu yang kedua Longsor, Gempa, Banjir, Tsunami.Para pendukung LGBT bersemangat mengkampanyekan penyakit ini ke tengah masyarakat dengan dalih pengakuan hak-hak asasi terhadap para pelaku LGBT tersebut. 

Sumbar sekarang ini sedang di hebohkan oleh LGBT. Karena dari hasil  surve ,Sumbar peringat ketiga LGBTnya di Indonseia . Sedangkan Kota Padang sendiri di nyata kan peringakat pertama LGBT di Sumbar . Sejumlah tokoh dan masyarakat Sumbar mengakui kalau LGBT menjadi ancaman. Ancaman itu tak saja pada lapisan tertentu, namun hampir seluruh masyarakat menjadi sasaran.

Ya, baru-baru ini, memang dua istilah menjadi pembicaraan di tengah masyarakat. Ancamannya nyata, korbannya ada. Bahkan pergerakan dua LGBT itu selalu menjadi perhatian banyak kalangan.
Serangan dan dampak itu telah nampak di Sumbar. Sejumlah kasus juga telah terungkap. Seperti di Pasaman Barat,  Selama  ini sudah ada dua kasus terungkap. warga Pasbar heboh karena ada postingan foto di media sosial yang memperlihatkan dua pria menggunakan pakaian pengantin. Lalu, pada Rabu (31/10), Pol PP Pasbar mengamankan dua wanita diduga lesbian. 
 Namun apa solusinys?

Waspada LGBT sejak dini karena hal ini bisa ditularkan pada putera puteri Anda. Pastikan Anda mengarahkan pergaulan anak untuk bisa berteman dengan anak-anak yang baik. Anda harus tegas dan bisa memahamkan anak-anak tentang bahaya LGBT tersebut. Serta yang paling penting, jelaskan kepada mereka tentang bencana azab yang akan didapatkan para pelaku LGBT baik di dunia maupun di akhirat. 
Melihat kenyataan itu, tentu harus ada upaya pencegahan yang dilakukan pemerintah juga. Apalagi Sumbar mayoritas masyarakatnya beragama Islam. Adat Basndi Sarak ,Sarak Sandi Kitbaulah. Pemerintah Sumatera Barat harus bekerja sama dengan semua lapisan masyarakat seprti orang tau,tokoh masyarakat ,karena peran ninik mamak, alim ulama, dan cadiak pandai  sangat dibutuhkan.  
  
Serangan LGBT itu memang sudah menimpa warga Sumbar. Langkah cepat dan tegas mesti diambil. Jangan hanya sekadar rapat dan berteori. Ketika rapat dan berdebat, “virus” itu terus menyebar di semua kalangan.
Dari beberapa penilitian seperti yang diekspose, Yayasan Sekretariat Anak Merdeka Sumbar (SAMSU) pada April lalu memperlihatkan studi pemetaan prilaku LGBT di Sumbar menunjukkan 14 .000 lebih orang terdata sebagai Lelaki Suka Lelaki (LSL) dan jumlah waria  mencapai 2.500 orang.  

Diperkuat data dari Perhimpunan Konselor  HIV Indonesia Wilayah Sumbar yang merilis penelitian yang  dilakukan di sejumlah kabupaten dan kota di Sumbar sejak  Februari hingga April 2018 dengan responden sebanyak 147 orang yang diambil dari kelompok berisiko dan seluruhnya berperilaku LGBT. Dari hasil penelitian tersebut pelaku LGBT paling banyak di Sumbar berusia rata-rata antara 15 hingga 25 tahun. Penelitian tersebut dilakukan di Kota Padang, Kota Bukittinggi, Kota Solok, dan Kabupaten Solok. Pelaku dari usia muda tersebut berpenghasilan tertinggi berkisar antara Rp1-3 juta per bulan.Perilaku yang dianggap menyimpang ini, semakin marak sehingga menimbulkan kekhawatiran di masyarakat, khususnya bagi para orang tua terhadap anak-anaknya.

Belum tuntasnya langkah konkret dalam penanganan itu, Sumbar juga diancam LGBT kedua, yakni Longsor, Gempa, Banjir, Tsunami. Ancaman ini ternyata sudah diprediksi sejak lama oleh peneliti.
Bahkan secara resmi disalah satu  website telah memetakan potensi bencana setiap daerah di Sumbar. Dalam data tersebut, diungkap Sumbar memiliki 4 potensi bencana utama, yaitu potensi gerakan tanah/longsor, potensi banjir bandang/banjir, potensi tsunami, potensi gempa darat/laut. Wilayah daerah rawan bencana tsunami, gempa dan cuaca ekstrim (longsor dan banjir).

Ancaman dan akibat dari LGBT ini juga nyata. Di Padang misalnya, pada Jumat (2/11) sore, terjadi banjir di sejumlah kelurahan. Bahkan air di banda bakali juga meluap. Seperti di banda bakali Andalas hingga Alai. Kata warga setempat baru kali ini air di banda bakali itu meluap dan mengenangi warga.
Untuk mitigasi dari setiap potensi bencana itu memang dilakukan secara berbeda. Namun dengan adanya bencana itu bisa dikatakan alam (bumi) sudah mulai rusak.Nah, kembali pada dua LGBT tadi, apakah ada kaitannya? Secara ilmiah mungkin butuh waktu untuk menjawab hal itu dan tentunya waktu yang tak sebentar. Namun sebagai insan yang beragama, tentu hal ini memiliki kaitan sebab akibat.Para ulama menyebutkan bencana yang terjadi adalah sebuah peringatan. Peringatan karena banyaknya manusia yang mulai meninggalkan ajaran agama. Kembali pada kita semua.
Solusi untuk LGBT pertama .
Di tengah maraknya kampanye para pegiat LGBT tersebut, sangat penting bagi kita menyadari bagaimana pola asuh anak yang benar untuk mencegah terjadinya wabah penyakit tersebut di kalangan anak-anak kita.  Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua untuk mencegah terjadinya penyakit tersebut pada anak-anaknya.
1.Menjaga pergaulan anak  Jika anak Anda wanita maka tak baik membiasakannya berteman dengan kaum laki-laki secara dominan. Hal ini akan memberikan pengaruh psikologis pada anak untuk berkarakter dan berpenampilan seperti laki-laki. Jika misalnya dalam satu keluarga anak perempuan Anda hanya satu orang dan dominannya adalah laki-laki, maka para ibu harus mengambil peran yang lebih besar terhadap pengasuhan sang anak perempuan. Terlebih dalam satu keluarga dan bertemu setiap hari. 
Kelalaian ibu membiarkan anak perempuannya bermain dengan saudara laki-laki yang banyak dan dominan akan memberikan efek psikologis yang kurang baik. Demikian juga sebaliknya jika di dalam keluarga tersebut yang dominan adalah wanita dan anak pria hanya satu orang saja, maka ayah lah yang harus selalu dekat dengan anak lelakinya. 

2. Menghindari hal yang tidak pantas pada anak Tidak bisa disangkal, penularan LGBT selalu identik dengan hal-hal yang sifatnya hal yang tidak pantas. Oleh karena itulah Anda harus lebih dulu menjaga anak Anda dari hal ini. Hal yang tidak pantas pada anak bisa berkembang melalui pergaulan sesama anak yang kurang baik, melalui teknologi seperti televisi, gadget, games dan sebagainya. Sebagai orang tua Anda harus mampu mengontrol penggunaan teknologi pada anak sehingga tidak salah gunakan. 

3.Memberikan pemahaman keagamaan ,Didiklah anak-anak Anda dengan nilai-nilai norma agama yang kuat. Inilah yang akan membantu anak-anak Anda bisa lebih kuat dari masalah hal yang tidak pantas, LGBT dan keburukan-keburukan akhlak lainnya. Sedini mungkin harus ditanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak. Bahkan sejak dari alam kandungan, anak-anak harus diajak mengenal Allah sehingga ketika lahir tak sulit baginya untuk mengulang pelajaran apa yang telah disampaikan ibunya selama dalam alam kandungan. 

4. Pendidikan hubungan laki-laki dan perempuan pada anak ,Jangan canggung menjelaskan masalah hubungan laki-laki dan perempuan pada anak. Katakan kepada anak-anak tentang hubungan laki-laki dan perempuan yang normal dan tidak normal. Ingatkan anak-anak agar tidak terjebak pada hal yang tidak pantas selama dalam pergaulan. Jelaskan fungsi-fungsi organ tubuh dan akibatnya bila digunakan. Pahamkan anak-anak Anda dengan hal-hal yang begini sehingga ketika mereka melihat sesuatu yang tidak normal, mereka akan tahu bahwasannya hal itu tidak baik dan menyalahi norma maupun agama.

 5. Mengajak anak ke kajian atau seminar LGBT ,Anak-anak usia remaja seperti tingkat SMP dan SMA sudah bisa dipahamkan melalui kegiatan formal seperti seminar dan sejenisnya. Oleh karena itu ajak dan damping putra putri Anda untuk mengikuti berbagai kajiannya. Agar mereka tahu bagaimana bahaya dan akibatnya dari LGBT tersebut. Saat ini ada banyak kajian dan seminar yang menjelaskan tentang bahaya LGBT tersebut. Dengan ikutnya Anda mendampingi putera puteri Anda akan membuat mereka lebih semangat dan memahami apa yang mereka saksikan dan dengarkan dalam kajian. Dengan demikian mereka akan lebih mudah paham dan mengetahui bahayanya. 

Solusi  untuk LGBT yang kedua .
Kita mungkin masih sering membuang sampah sembarang bahkan masih ada yang membuang sampah disungai. Tanpa disadari prilaku tersebut bisa menimbulkan bencana dikemudian hari, salah satunya adalah banjir. Selain itu, sampah yang ada dijalan menjadi pemicu banjir, karena akan menghambat aliran air sehingga menimbulkan genangan air.  Jangan membuang Sampah Sembarangan jalah lingkunaga 
Membuat Fungsi Aliran Air Menjadi Semestinya Membuat fungsi sungai dan selokan dapat bekerja dengan baik. Sungai dan selokan adalah tempat aliran air sehingga jangan sampai tercemari dengan sampah. Hindari membuang sampah dialiran air.

Sudah seharusnya kita peduli terhadap lingkungan. Sudah saat nya untuk Melakukan reboisasi tanaman khususnya jenis tanaman dan pepohonan yang dapat menyerap air dengan cepat Menanam Pohon Menanam pohon adalah hal yang sangat positif untuk menjaga lingkungan. Hindari penebangan pohon-pohon di hutan secara liar dan juga di bantaran sungai, karena pohon berperan penting untuk pencegahan banjir. Pemerintah daerah harus melakukn pengerukan sungai- sungai yang dangkal . supaya air sungai jangan cepat meilmpah karean sungai sudah dangkal .  (wt)

Post a Comment

Previous Post Next Post