IKTD Lampung, Bantu Rizki Penderita Hydrocepalus


Realitakini.com- Tanah Datar 
Hari raya Idul Adha Sekaligus dalam rangka menjelang 17 agustus merupakan hari yang bahagia dan berkah bagi Rizki yang baru berumur 7 tahun, menderita penyakit Hydrocepalus, putra pertama dari pasangan suami-isteri Yusrizal dan Sri Aldavera.Berita tentang dirinya yang viral di media sosial melalui jejaring sosial facebook tentang sakit yang dideritanya dan ketidakmampuan kedua orang tuanya untuk membawanya berobat ke rumah sakit karena keterbatasan biaya, telah dibaca oleh ratusan bahkan mungkin ribuan orang, tak terkecuali oleh ketua umum IKTD Provinsi Lampung Hj. Merywati.

Untuk membuktikan kebenaran berita ini Hj. Mery bersama segenap pengurus IKTD Provinsi Lampung mencari kebenarannya, salah satunya dengan bertemu langsung dengan ketua PKK kabupaten Tanah Datar Ny. Emi Irdinansyah Tarmizi di Indo Jolito seusai melaksanakan shalat Idul Adha dan menanyakan kebenaran tentang berita yang ada di facebook tersebut.Beliau sendiri  membuktikan apa yang dibacanya di facebook ternyata benar adanya, bahwa Rizki sang bocah malang itu memang sedang mengalami sakit dan butuh uluran tangan para dermawan untuk biaya pengobatannya yang tidak sedikit.

Berdasarkan informasih di jejaring facebook serta ajakan ketua PKK kabupaten Tanah Datar, pada hari Senin (12/08/2019) rombongan yang terdiri dari ketua PKK kabupaten Tanah Datar Ny. Emi Irdinansyah Tarmizi, ketua umum IKTD Provinsi Lampung Hj. Merywati, ketua harian IKTD Provinsi Lampung Richi Aprian, dan dewan pembina IKTD Provinsi Lampung Erdi Muluk bertolak menuju kediaman Rizki yang berada di jorong Duek nagari Tanjuang Bonai kecamatan Lintau Buo Utara, untuk melihat langsung kondisi Rizki.

Kedatangan rombongan Ketua PKK Tanah Datar Ny. Emi Irdinansyah Tarmizi serta Hj Merywati di rumah kediaman orang tua Rizki, di sambut oleh camat Lintau Buo Utara, Suripto dan pegawai Puskesri setempat.Dalam Kesempatan itu Hj. Mery mengutarakan maksud kedatangannya bahwa IKTD Lampung berkeinginan mengambil Rizki sebagai anak angkat dan akan membantu biaya pelunasan tunggakan BPJS Rizki, selain itu IKTD Provinsi Lampung setiap bulannya juga akan membantu biaya pengobatan serta kebutuhan Rizki lainnnya. Niat baik ini lantas disambut haru bercampur bahagia oleh orang tua Rizki, bahkan sang ibu Sri Aldavera sampai menitikkan air mata mendengar apa yang disampaikan oleh Hj. Mery.

"Kami sangat prihatin dengan kondisi yang dialami Rizki, kami akan menjadikan dia sebagai anak angkat IKTD Lampung dan membantu biaya rutin serta biaya BPJS yang menunggak," kata Ketua IKTD Lampung Merywati.

"Bantuan berupa biaya perawatan ini merupakan wujud kepedulian kami dirantau terhadap warga yang berada di kampung halaman," ujarnya lagi.

Sementara itu Ketua PKK kabupaten Tanah Datar Ny. Emi Irdinansyah Tarmizi mengatakan, sebagai ketua TP PKK kabupaten dia merasa prihatin dengan penyakit Hydrocepalus yang diderita oleh Rizki.Beliau berharap dengan bantuan yang diberikan oleh IKTD Lampung sekaligus Owner dari Emersia Hotel tersebut mampu meringankan beban yang dialami Rizki dan keluarga.

"Bantuan berupa biaya rutin dan pelunasan BPJS yang menunggak dari IKTD Lampung semoga bisa membantu keluarga dari biaya pengobatan Rizki," katanya.

ibunda Rizki, Sri, mengisahkan bahwa dari lahir anaknya tidak ada kelainan sama sekali namun menginjak usia baru 2 bulan Rizki kecil sering mengalami demam tinggi, namun dia tidak mengira kalau anaknya cuma menderita sakit demam biasa sehingga hanya dibawa berobat kampung saja. Sri juga mengatakan kepala Rizki semakin membesar secara tidak wajar bahkan sampai sebesar rice cooker. Ini terjadi setelah pada usia 7 bulan, lalu dia membawa anaknya berobat ke dokter spesialis anak di Batusangkar.Rizki lantas dirujuk ke rumah sakit M. Ali. Hanafiah Batusangkar dan diketahui bahwa penyakit yang diderita Rizki adalah Hydrocepalus. Dokter rumah sakit M. Ali. Hanafiah lantas merujuk Rizki ke RSUP M. Djamil Padang untuk di operasi.

"Rizki yang saat itu baru berusia sembilan bulan berhasil dioperasi dengan pemasangan selang dikepalanya, dengan biaya pengobatan ditanggung dari Jamkesda sementara dengan limit satu bulan," ujarnya.

Setelah di lakukan  operasi pertama tersebut, dokter menyarankan Rizki untuk dioperasi kembali setelah 5 tahun dan setelah 5 tahun berlalu masih ada tenggang waktu selama 6 bulan yang jatuh tempo sekitar bulan Juni yang lalu. Namun karena tidak ada biaya ditambah BPJS menunggak sekitar 3 tahun Rizki akhirnya batal dioperasi. Sri juga mengaku dia bersama suami  berkerja sebagai buruh tani untuk memenuhi kebutuhan hidup terkadang terpaksa bergantian pergi kesawah untuk berkerja karena kondisi Rizki yang tidak bisa ditinggal sendirian di rumah.

Dengan kedatangan Hj Merywati dan Ketua PKK Ny Emi Irdinanyah Tarmizi, membuatnya Sri tidak mampu menyembunyikan luapan kebahagiannya dan rasa syukur serta ucapan terima kasih yang tulus atas bantuan yang telah diberikan oleh IKTD Provinsi Lampung kepada anaknya. (H/M)

Post a Comment

Previous Post Next Post