Jadi Keynote Seminar HUT PGRI, Wali Kota Riza Ajak Guru Bangun Karakter






Payakumbuh --Realitakini.com

Wali Kota Payakumbuh Riza Falepi menjadi Keynote Speaker dalam Seminar Hari Ulang Tahun (HUT) PGRI ke-74 yang digelar di Aula SMKN 2 Payakumbuh, Sabtu (23/11).

Seminar yang bertemakan "Penguatan Karakter Menghadapi Tantangan Kehidupan Di Era 4.0" ini menghadirkan narasumber lain seperti Zulkufli Anas dari Pusat Kurikulum dan Pembelajaran Kemendikbud, Kadis Pendidikan Agustion, Ketua PGRI Kota Payakumbuh Dalius, dan dipandu oleh Sekretaris Disdik Dasril.

Ketua PGRI Dalius dalam sambutannya mengatakan ada banyak kegiatan yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT PGRI, saat ini digelar juga Lomba Baju Kuruang Basiba Kreasi di Medan Nan Bapaneh Ngalau Indah, lomba lagus nostalgia, beosknya ada gerak jalan sehat.

"Senin (25/11), akan digelar Upacara bendera, dan pada hari ini dilaksanakan seminar dengan narasumber dari Jakarta, Wali Kota Payakumbuh, dengan peserta seminar perwakilan 2 guru tiap sekolah di Payakumbuh," kata Dalius.

Wali Kota Riza Falepi membuka acara sekaligus memaparkan tentang revolusi industri 4.0, Riza menyebut industri rata-rata butuh 20-30 tahun untuk berjalan, sedangkan kebijakan pemerintah hanya 5 tahun dan itu pasti berubah-ubah terus. Riza menilai, dunia pendidikan harus memikirkan output yang jelas dan terukur.

"Okelah untuk SMK yang memiliki jurusan, namun untuk SMA harus diperhatikan lagi kedepannya bagaimana orientasi pendidikan dari SDM kita nanti kedepannya," kata wali kota dua periode itu.

Riza memaparkan dunia 4.0 ditandai dengan kekuatan yang masiv dari sebuah teknologi, dimana data diproses secara mudah oleh sistem yang telah dikomputerisasi. Data ini disimpan dalam wadah yang tidak memakan tempat.

"Siapapun yang bisa mengolahnya, dialah yang mampu menguasai Revolusi Industri 4.0," kata mantan Senator DPD RI tersebut.

Riza juga menyebut kualitas pendidikan memiliki korelasi dengan perkembangan perekonomian dan SDM di sebuah negara. Dimana kondisi Indonesia berada pada level SDM rendah sedangkan SDAnya kaya.

"Kita kehilangan karakter seperti apa kita maunya, kita tidak punya pegangan yang kuat mau menuju titik yang mana, sering berubah-ubah, sedangkan SDM yang tangguh adalah output pendidikan yang baik, kita harus merumuskan strategi nasional, saya mengajak guru untuk membangun karakter, dimana karakter itu mengapresiasi prestasi," tukuk Riza.(Rel)

Post a Comment

Previous Post Next Post