Sekda Kabupaten Kerinci Afrizal HS Hadri Diklat Di BDI Padang

 Realitakinicom-Padang 
"Indonesia akan tergolong negara maju, kalau wirausahanya sudah 2,5 persen dari jumlah penduduk. Dan saat ini, wirausaha di Indonesia baru 1,56 persen dari jumlah penduduk. Masih butuh kerja keras menghasilkan wirausaha baru di Indonesia," sebutnya.Sedangkan menurut laporan Kepala BDI Padang Joni Afrizon, pelatihan kali ini diikuti 70 orang pelaku UMKM yang berasal dari Kabupaten Kerinci Jambi dan Kota Padang Sumbar. Mereka akan menjalani pelatihan selama 18 hari, termasuk proses uji kompetensi. 

Pelatihan juga dihadiri Sekda Kabupaten Kerinci Afrizal HS, pejabat dilingkungan unit kerja Kemenperin RI di Padang. Kareana itu Indonesia membutuhkan lebih dari 600 ribu tenaga kerja trampil di bidang industi (manufaktur) tiap tahun. Namun, kebutuhan ini belum bisa dipenuhi Indonesia, sehingga peluang inilah yang digunakan tenaga kerja asing (TKA) untuk bekerja di Indonesia. Penegasan ini dikatakan Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan (Kapusdiklat) Industri Kemenperin RI Mudjiono, saat berada di Padang dalam rangka membuka Diklat 3in1 Hiasan Busana Mesin Bordir Manual Angkatan V di Balai Diklat Industri (BDI) Padang, Selasa (11/4/2017).

Hal ini terjadi, kata Mudjiono, karena masih terjadinya kesenjangan kompetensi lulusan SMK dengan dunia industri di Indonesia. Untuk itu, Kemenperin RI bersama dunia industri dan pemerintah daerah sedang giat-giatnya menyiapkan lulusan dan tenaga kerja yang lulus uji kompetensi. "Karena satu dari tiga syarat dari pertumbuhan industri suatu negara, adalah kualitas SDM yang kompeten, disamping syarat investasi dan teknologi," kata Mudjiono.Untuk itu, semua, katanya, Pusdiklat Industri Kemenperin RI, mengembangkan berbagai hal. Diantaranya, melakukan pendidikan vokasi industri berbasis kompetensi, pelatihan industri berbasis kompetensi dan pengembangan wirausaha baru.(**Wt)

Previous Post Next Post