Bahas Kesiapan Menghadapi Setiap Bencana

Realitakini.com-Padang
Pemerintah Kota (Pemko) Padang mendapat dukungan dalam kesiapan menghadapi bencana alam terutama gempa bumi disertai tsunami. Salah satunya dari Universitas Khatolik Parahyangan (Unpar) Bandung, Jawa barat.

Hal itu terlihat, sewaktu rombongan yang dipimpin Rektor Dr. Mangadar Situmorang itu melakukan pertemuan dengan Penjabat Sementara (Pjs) Walikota Padang, Drs Alwis beserta para pimpinan OPD terkait di Rumah Dinas Walikota Padang, Senin (30/4) malam. Dimana dalam kesempatan itu dipaparkan kondisi sekaligus hasil penelitian dalam rangka pengurangan risiko bencana (PRB) khususnya gempa dan tsunami di Kota Padang, Sumatera Barat.

Alwis mengatakan, atas nama Pemko sangat menyambut upaya tersebut, karena apa yang dipaparkan baik pihak Unpar dan anggota rombongan lainnya terkait urusan kemanusian itu untuk menjadi masukan dan bahan yang akan disikapi ke depan.

“Apalagi telah melakukan hasil penelitian terkait potensi dan dampak bencana di Kota Padang. Dan kemudian hal-hal dan upaya yang harus dilakukan dalam mitigasi bencana untuk mengurangi risiko bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana,” harap Alwis didampingi Kepala BPBD Edi Hasymi dan Kabag Humas Imral Fauzi.

Disebutkannya, seperti diketahui kejadian gempar besar 7,6 skala Richter 30 September 2009 lalu setidaknya telah memberikan dampak yang signifikan bagi masyarakat dan kota Padang. Pasalnya bencana itu tidak terfikirkan dan tidak terduga, sehingga banyak yang tidak mampu menyelamatkan diri dikarenakan tidak memiliki kesiapan dalam berbagai hal terkait itu.

“Untuk itu, kami Pemerintah Kota Padang melalui BPBD serta OPD terkait, terus melakukan upaya-upaya dalam rangka pengurangan risiko bencana. Seperti mengedukasi masyarakat, di tingkat sekolah dan perguran tinggi untuk menjadi cerdas bencana. Alhamdulillah, itu telah kita lakukan disertai upaya teknis lainnya seperti pembangunan shelter, jalur evakuasi tsunami dan masih banyak lainnya. Sebagaimana kita menginginkan bagaimana Padang menjadi kota cerdas bencana,” imbuhnya mengakhiri.

Sementara Rektor Unpar Dr. Mangadar Situmorang, mengatakan terima kasih karena pihaknya telah dapat melakukan penelitian terkait kondisi geologis Kota Padang. Sebagai salah satu perguruan tinggi tertua di Indonesia Unpar juga mengemban tugas mulia melalui semangat tri dharma pendidikan yakni pengajaran, penelitian, dan pengabdian.

“Kota Padang menjadi istimewa bagi kami, karena memiliki warisan sejarah yang luar biasa disertai banyaknya tokoh nasional yang lahir dari Kota Padang, Sumatera Barat tersebut. Semoga, sinergitas antara Unpar dengan Pemko Padang serta beberapa perguruan tinggi yang lainnya selama ini dapat lebih ditingkatkan. Salah satunya tindak lanjut berupa kerja sama,” ucap Mangandar.

Ia mengungkapkan, sejauh ini ia melihat Padang memang harus disiapkan dalam mitigasi bencana berawal dari pasca gempa 2009 lalu. Baik itu masyarakatnya, bangunan-bangunannya, teknis dan untuk jangka panjang seperti seawall (dinding laut) yang berfungsi mengamankan warga kota dari amukan air laut terutama ketika terjadi tsunami.

“Kami rasa Pemko Padang telah menyikapinya beranjak dari gempa 2009. Karena memang bencana itu memang tidak bisa kita tentukan kapan dan dimana terjadinya. Namun kita di Kota Padang harus terus melakukan mitigasi bencana,” tukasnya mengakhiri.

Dalam pertemuan itu di dalam rombongan juga hadir para pakar peneliti diantaranya Prof. Charlesson dosen Univeristy of Auckland New Zealand tamu istimewa Unpar, Prof. Paulus P Rahardjo selaku Kepala Pusat Penelitian Infrastructure Urban Development, Dr Karyadi Kuslyansiah Kepala Careds yang juga Wakil Dekan Fakultas Teknik Unpar, Dr Budijanto Wijaya juga Wakil Dekan, Dr. Pele Widjaja dan Ir. Yeni MT selaku arsitek. Dr. Aswin Liem (Urban Geoengineering), Kepala Laboratorium Geoteknik Unpar Ir. Anastasia Sri Lestari, MT serta Kepala Laboratorium Trnasportasi Dr. Caroline Sutandi.(wt/hms) 

Post a Comment

Previous Post Next Post