Bupati Hendrajoni : Kelulusan Ujian SKB CPNS Ditentukan Kemampuan Peserta Sendiri

Realitakini.com-Pesisir Selatan
Peserta ujian Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan formasi 2019, diimbau berhati-hati terhadap oknum yang mengaku bisa meloloskan seseorang menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), asal ada uang pelicin.  

"Jika ada oknum yang mengaku bisa meloloskan seseorang menjadi PNS adalah bohong. Itu merupakan penipuan, makanya harus hati-hati, jangan sampai termakan bujuk rayu dari oknum tersebut," ingat Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, Selasa (8/9).

Lanjutnya, oknum tadi bisa saja mencatut nama pejabat yang bisa meloloskan seseorang menjadi PNS, asal diberi uang dengan jumlah tertentu. "Kalau sekira ada oknum yang berbuat demikian, tolong laporkan kepada aparat penegak hukum. Harus disadari bahwa kelulusan ditentukan oleh kemampuan peserta SKB itu sendiri, bukan orang lain," tandasnya. 

Sementara Kepala BKPSDM Pesisir Selatan. Yespi Nawiarsih mengatakan, sebanyak 383 peserta SKB CPNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan akan mengikuti ujiak pada 9 sampai 10 September 2020 dengan 3 sesi per hari bertempat di gedung PCC. Panitia ujian SKB melibatkan Dinas Kominfo, Dinkes, Pol PP, Perhubungan, PU, Dukcapil dan Kepolisian.

Hal itu menindaklanjuti pengumuman Sekretariat Daerah Kabupaten Pesisir Selatan Nomor : 810/1103/BKPSDM-2020 tanggal 30 Juli 2020 tentang Prosedur Penyelenggaraan Seleksi dilakukan dengan metode CAT BKN dengan protokol kesehatan pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-2019).

Selanjutnya, berdasarkan surat Kepala Kantor Regional XII Badan Kepegawaian Negara Nomor : 02894/V/KR XII/08-2020 tanggal 14 Agustus 2020 tentang Jadwal Pelaksanaan SKB CPNS Farmasi 2019 Mandiri/Fasilitas BKN. Bersama ini diiformasikan jadwal pelaksanaan SKB CPNS di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan. 

"Kita berharap pelaksanaan ujian SKB di masa Pandemi Covid 19 ini berjalan lancar dan kondusif. Tentunya, pelaksanaan seleksi tersebut harus mematuhi protokol kesehatan yang ketat dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19 yang hingga kini belum ditemukan vaksin atau obatnya," kata bupati. (r/w)


Post a Comment

Previous Post Next Post