Pembangunan Infrastruktur Sumbar ,Target Investasi Dan Kunjungan Wisata

Realitakini.com- Padang 
Keberhasilan infrastuktur Sumbar 
Pemerintah Provinsi Sumbar telah melakukan sejumlah pembangunan selama 2018. Terutama untuk merealisasikan pembangunan infrastruktur, target investasi dan kunjungan wisata.Target pembangunan infrastruktur Pemerintahan provindi  Sumatera Barat  terus berupaya untuk meraih dana pusat. Langkah itu karena terbatasnya keuangan Pemprov Sumbar.

Sejumlah pembangunan infrastruktur Sumbar ada yang sudah rampung, dan banyak yang dilakukan dengan tahun jamak yang berlangsung hingga 2019. Yang sudah rampung seperti pembangunan sejumlah gedung pasca gempa 2009.Ada tiga gedung pemerintah. Seperti gedung Dinas Pegelolaan Keuangan Daerah, gedung Ketahanan Pangan dan gedung convension center Sumbar di Bungus. Untuk jalan ada pembangunan jalan ke Kawasan Wisata Mandeh.

Sementara banyak pembangunan yang berjalan hingga 2019. Seperti yang disetujui oleh pemerintah pusat, melalui Menteri Koordinator Kemaritiman menyetujui usulan percepatan pembangunan infrastruktur di Sumbar senilai Rp3 triliun. Usulan tersebut sesuai dengan kebutuhan pembangunan menunjang peningkatan kesejahteraan masyarakat Sumbar. Pada prinsipnya Menko setuju dengan usulan kita, persetujuan itu sepanjang anggaran tersebut tersedia.

Kepastian itu setelah mengikuti rapat percepatan pembangunan infrastruktur dengan Menko Kemaritim an Luhut Binsar Panjaitan, Oktober 2018. Hadir dalam rapat tersebut antara lain Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, perwakilan Kementerian Perhubungan. Hadir pula Pemda Sumbar yaitu Gubernur Sumbar Irwan Prayitno, Bupati Agam Indra Catri, Bupati Solok Selatan (Solsel) Muzni Zakaria.

Sesuai usulan Pemprov Sumbar, infrastruktur yang akan dibiayai oleh Pemerintah Pusat dalam tiga tahun yakni, jalan Teluk Tapang-Bungo Tanjung Pasaman Barat, Rp456 miliar, jembatan Katiagan Pasbar Rp31 miliar. Khusus untuk Pelabuhan Teluk Tapang, panjang 43 km teraspal baru 1,2 KM, jumlah jembatan 13 unit dan lebar jalan 10 meter. Jika jalan ini selesai, maka dapat menopang memperlacar akses logistik seperti sawit, tambang, peternakan dan hasil pertanian lainnya.

Di Mentawai, KEK Mentawai Rp127 miliar. Trans Mentawai Rp386 miliar, jalan ini rencananya untuk pembukaan melibatkan TNI dalam bentuk manunggal. Panjangnya 316,20 Km terdiri dari sepanjang 187,20 Km Sipora ditambah 63 Km di Siberut dan 66 Km di Pagai. Guna penunjang KEK mentawai.

Bandara Rokor Rp400 miliar, panjang runway dari 900 meter menjadi 1.300 meter dengan lebar 30 meter luas lahan 43 hektar. Kemudian, Pelabuhan Mabukkuk Rp60 miliar, guna membangunan dermaga sepanjang 70 meter, luas lahan 2 hektar konektifitas wilayah KEK. Pembangunan Pelabuhan Labuhan Bajau Rp60 miliar, untuk membangun dermaga sepanjang 70 meter lahan 4 hektar.

Di Pesisir Selatan, KEK Mandeh Rp800 juta untuk studi lingkungan, selesai 2018, Pelabuhan Penasah an (Rp57 miliar), Jalan Pasar Baru-Alahan Panjang Rp285 miliar lebih. Di Solok Selatan pembangunan Jalan Abai Sangir-Sungai Dareh Rp461 miliar, peningkatan jalan dan pengembangan jembatan Lubuk Malako-Batas Dharmasraya/Solsel-Sungai Rumbai (Rp659 miliar) dan pembangunan jembatan Pulai Dharmasraya (Rp60 miliar). Total kebutuhan anggaran prioritas mencapai (Rp3 triliun). Ini akan berlanjut hingga 2019 ( Hms-Sumbar/w)


Post a Comment

Previous Post Next Post