Kaum Milineal Menjadi Incaran Para Calon Figur Pemimpin

Mantan Ketua BEM Ilmu Komunikasi
Universitas Satria Makassar
 Periode 2003-2004 Dan 2004-2006

Realitakini.com-SulSel,
Pesta demokrasi di Kota Palopo dan Kabupaten Luwu,Provinsi Sulawesi Selatan masih lama untuk dilaksanakan tapi beberapa calon figur bermunculan dan sudah memulai star awal dengan beberapa macam model sosialisasi yang terjadi di kedua wilayah Luwu Raya.Mantan Ketua Badan Ekskutif (BEM) Ilmu Komunikasi Univ.Satria,M.Bahrun.B,S.Sos menuturkan kaum milenial bukanlah hal baru kita dengar. Tapi belakangan ini pemahaman terhadapnya bersifat sepihak.

Milenial lebih banyak dilihat sebagai konsumen. Generasi konsumtif. Jadi target pasar politik Jadi obyek politik para politisi.Ucapnya 29/1/2021Lanjut Run,Sementara kenyataannya, kaum milenial adalah produsen. Angakatan kerja, work force, yang bertugas melayani bukan saja dilayani.

Karasteristik milineal beragam, baik sebagai pemimpin maupun sebagai pemilih. Tapi pada umumnya, milenial selalu ingin tahu tentang banyak hal (millenials have always been in the know), terbuka (terbiasa) dengan budaya-bahasa asing, instant, optimis, memiliki tujuan, percaya diri, terbiasa dengan teknologi.Tuturnya

Terlepas dari itu ‘motivasi’ seseorang bakal calon berada di panggung politik  ataupun pemilih sebagai 'empunya demokrasi' tentunya dengan harapan yang sama, yaitu; bagaimana membawa Kota Palopo Dan Kabupaten Luwu ke arah yang lebih baik lagi dari sebelumnya, dan semua tertera pada visi/misi masing-masing calon

Mengingat milineal sebagai ‘Target Politik’ di kedua Wilayah Luwu Raya tentunya bakal calon, team/ pendukung harus memahami kenyataan Sumber Daya Manusia (SDM) milenial sebagai pemilih (rakyat) antaranya; milenial tertarik dengan pemimpin untuk menemukan cara yang paling efisien-efektif untuk menangani kebutuhan masyarakat kedua konteks pilwalkot kota Palopo dan Pilkada Luwu,  milenial didewasakan untuk mengajukan pertanyaan ‘mengapa?’, umpan balik yang konsisten dari pemimpin,masyarakat, bahkan lawan politik, milineal yang up to date. SDM milenial yang begitu kompleks.

Dalam tahap ini sebagai pemimpin (bakal calon) mesti siap dikritik dan dengan harapan ada solusi yang ditawarkan demi kebaikan bersama (bonum commune).Milenial sebagai pemimpin (bakal calon) ringkasnya dimotivasi bagaimana membawa Kota Palopo dan Kab.Luwu ke arah yang lebih baik, maju, mandiri.  Milenial sebagai pemimpin menyukai lingkungan kerja yang kolaboratif, tertarik dengan keputusan yang menantang dengan mengandalkan pengalaman-pendidikan-capaian lainya yang kuat, perlu pengakuan atas capaiannya. Pada tahap ini, jika dianggap 'berhasil' maka perlu apresiasi atas prestasi (anjuran psikologi terkini, menurut konsep UNESCO).

Apabila bakal calon 'terpilih' sebagai pemenang kompetisi (yubilaris) di Pilwalkot Kota Palopo Dan Pilkada Kabupaten Luwu tahun mendatang Dan selama kepemimpinannya dinilai berhasil mengantar kota palopo dan kabupaten Luwu ke arah yang lebih baik, maju, mandiri. Pertanyaannya; apa kira-kira kado yang tepat dari warga kedua Kota dan Kabupaten Tersebut kepada sang ‘nahkoda milenial’? Pilihannya antara lain; jadikan  dia sebagai contoh'pemimpin milenial' yang bertanggungjawab di Pilkada selanjutnya.(RSD)

Post a Comment

Previous Post Next Post