Realitakini.com-Agam
Agam Sumbar _ Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat,Sangat kecewa atas pembangunan jalan Simpang Panta Matur-nuju Bukittinggi.
Karena komisi III Dprd Agam langsung kelapangan melihat
kondisi pekerjaan proyek fisik mengerjakan pelebaran ruas jalan Simpang Panta
Kecamatan Matur- Batas Kota Bukittinggi tahun 2020.
Dimana media Indonesiadaily langsung konvirmasi dengan Ibuk Aderia Ketua Komisi
III melalui WhatsAppnya, hari Selasa, 16 Februari 2021 jam,19.23 wib, bahwa.
Dari hasil peninjauan kelapangan dari wakil rakyat serta tanggapan dari ketua Komisi III serta anggota, apa yg di peroleh di lapangan terkait dengan kondisi pembangunan jalan lokasi Simpang panta_nuju Bukitting, tentunya kita semua berharap cepat di perbaiki oleh kontraktor, berhubung masih dalam masa perawatan.
Tanggapan
dan masukan dari Hendrizal dari Fraksi PAN, Ustad Safrudin dari Fraksi PKS,
Doddi St dari Fraksi Demokrat dan dari Ekko Camat IV.Koto, karena tidak sesuai
dengan spek dan aturan yang ada serta kita buat rekomendasi untuk perbaikannya
kembali, sebab masa pemeliharannya ada 6 bulan.
Dimana Komisi III akan laksanakan rapat kerja dengan dinas terkait dan meminta
kontraktor untuk penyelesain dan diperbaiki kembali, dan apabila sudah
diperpaiki, model itu juga akan dibongkar saja, kata Hendrizal, karena rawan
longsor.
Itu Komisi III merasa kecewa dengan ditemukannya volume bahan bangunan terlihat tidak sesuai standar.
Ketua Komisi III DPRD Agam, Ade Ria, saat dikonvirmasi oleh awak media saat berada di jalan yang sudah selesai di Panta menyebutkan, peninjauan kelokasi pelebaan jalan di Panta, selain melihat dari dekat hasil pengerjaan juga dalam rangka menjalankan fungsi DPRD
sebagai lembaga pengawasan.Setelah kita laksanakan kontak dengan camat IV.Koto dan salah seorang anggota DPRD Komisi III yang ikut kelapangan dan belum ada jawabannya termasuk kita konvirmasi lewat WA dan kontsk juga belum dijawab sampai berita dinaikan.
Camat IV Koto yang sempat hadir dalam kunjungan dewan ke Pantar, Ekko Espito menambahkan, bahwa memang setiap hujan turun material tanah dan tanaman yang ada ikut turun dan bahkan menutupi badan jalan mengakibatkan terganggunya kendaraan yang akan lewati lokasi tersebut.( Aldi)