Kegiatan ini diprakarsai oleh Karang Taruna tingkat nagari se-Kabupaten Pasaman dengan tujuan mempererat kebersamaan sekaligus menjaga kebersihan lingkungan akan dilaksanakan serentak di setiap nagari pada Kamis 25 Juli 2025
Ketua Karang Taruna Kabupaten Pasaman, Abdi Yusran, menyampaikan bahwa gotong royong ini merupakan bentuk nyata kepedulian sosial yang harus terus digelorakan di tengah masyarakat. Hal itu ia sampaikan kepada media Realitakini.com, Rabu (24/9/2025).
Menurut Abdi, kegiatan gotong royong bukan hanya sekadar membersihkan lingkungan, tetapi juga menjadi wadah memperkuat rasa kebersamaan dan solidaritas antarwarga. “Semangat gotong royong ini adalah bagian dari upaya kita untuk menanamkan nilai kebersamaan dan kepedulian sosial di tengah masyarakat,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa pemuda yang tergabung dalam Karang Taruna harus mampu membaca kebutuhan zaman. Karena itu, program yang dijalankan tidak boleh berhenti pada kegiatan seremonial saja, melainkan harus nyata memberikan manfaat bagi masyarakat luas.
“Kita perlu menumbuhkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial, karena itu adalah nilai dasar Karang Taruna,” tegas Abdi.
Selain gotong royong, momentum HUT Karang Taruna tahun ini juga menjadi ajang refleksi bagi seluruh anggota dan pengurus di berbagai tingkatan. Menurut Abdi, refleksi ini penting untuk mengukur sejauh mana Karang Taruna berkontribusi bagi pembangunan sosial.
Ia berharap melalui kegiatan ini, Karang Taruna dapat terus memperkuat solidaritas, meningkatkan kapasitas organisasi, serta melahirkan ide-ide kreatif yang relevan dengan kebutuhan masyarakat saat ini.
“Generasi muda harus lebih inovatif, peka terhadap masalah sosial, serta hadir dengan solusi yang nyata. Itulah peran penting Karang Taruna sebagai organisasi sosial yang berbasis pada semangat kebersamaan,” tambahnya.
Dengan semangat HUT ke-65 ini, Karang Taruna Kabupaten Pasaman menegaskan komitmennya untuk tetap hadir di tengah masyarakat. Gotong royong serentak yang digelar menjadi simbol bahwa kepedulian sosial dan kebersamaan masih terjaga, sekaligus menjadi pondasi kuat dalam membangun Pasaman yang lebih baik. (Nurman)
