Kawasan Danau Maninjau Akan Di Terapkan Konsep Geopark Berpilarkan Konservasi, Edukasi Dan Pemanfaatan Ekonomi Lokal

Realitakini.com-Padang 
Dalam pandangan umum masing masing –masing fraksi-faksi  cukup banyak masukan dan pertayaan dan tangapan terkait latar belakang maksud dan tujan  tiga Ranperda yang di sampaikan  perintah daerah terhad Ramperda yang disampaikan tersebut yaitu, Rnperda tentang penyengraan pendidikan ,Rnperda tentang tata ruang kawasan strategis Provinsi  Damnau maninjau dan dan ranperda atas perubahan Perda nomor 8 tahun 2016 

Jawaban tersebut  di sampaikan dalam rapat paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD),di ruang siding utama DPRD Sumbar  Jumat (14/12).yang di hadirihampir seluruh  anggota DPRD sumbar dan bebrapa SKPD yang ada di lingkungan pemerintahan provinsi Sumbar . Kawasan Danau Maninjau akan dikembangkan dengan menerapkan konsep geopark yang berpilarkan kepada konservasi, edukasi dan pemanfaatan ekonomi lokal dengan kegiatan geowisata. Konsep tersebut akan membuat kawasan danau menjadi terjaga sebagai warisan geologi dengan kekayaan budaya, flora dan fauna di sekitarnya. 

Hal ini di sampaikan Sekretaris Daerah Provinsi Sumatera Barat,Drs  Alwis yang mewakili Gubernur Sumatera Barat 


 Pemerintah provinsi mengajukan Ranperda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Danau Maninjau dalam rangka menata kawasan danau tersebut sesuai dengan kewenangan yang dimiliki pemerintah provinsi,” katanya 

"Penataan kawasan Danau Maninjau akan menerapkan konsep geopark yang berpilarkan koservasi, edukasi dan pemanfaatan ekonomi lokal dengan kegiatan geowisata," kata Alwis. 

Untuk penanganan kawasan danau termasuk masalah kualitas air dan persoalan keramba jaring apung (KJA) telah dilakukan berbagai upaya. 

Bekerjasama dengan sejumlah kementerian dan pemerintah kabupaten Agam, telah dilakukan upaya mengurangi dampak pencemaran seperti perbaikan catchmen area, pengaturan pintu air PLTA dan mengurangi serta menghentikan KJA baru. Sedangkan langkah lain yang belum dilaksanakan adalah penanganan khusus rencana pengerukan sedimentasi dasar danau. 

"Hal itu memerlukan AMDAL karena volume sedimentasi yang akan disedot sangat besar. Sedotan sedimentasinya akan mencapai jutaan bahkan puluhan juta ton sehingga membutuhkan lahan yang luas untuk menampung serta biaya yang besar, antara Rp800 miliar hingga Rp1 triliun," terangnya. 

Dia mengungkapkan, berdasarkan penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), pemulihan kualitas air secara ilmiah akan memakan waktu sekitar 25 tahun. Sebagai upaya penanganan Danau Maninjau adalah melalui penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Berbasis Zoning Regulation sehingga dapat lebih terarah dan tertib. 

Ranperda tentang RTRKSP Danau Maninjau disampaikan Pemprov Sumatera Barat ke DPRD bersama dua Ranperda lainnya, yaitu Ranperda Penyelenggaraan Pendidikan dan Ranperda perubahan Perda tentang SOTK Pemprov. Selain menyampaikan penjelasan terhadap tiga Ranperda tersebut, Alwis juga menyampaikan tanggapan pemerintah daerah terhadap dua Ranperda usul prakarsa DPRD. Dua Ranperda dimaksud adalah Ranperda tentang Hari Jadi Sumatera Barat dan Ranperda tentang Ketenagakerjaan(.Wt)

Post a Comment

Previous Post Next Post