Sektor Kontruksi Turut Andil Dalam Pertumbuhan Ekonomi Sumbar


Realitakini.com -Padang
Laju investasi di Sumatera Barat (Sumbar) melanjutkan tren positif. Pada triwulan I atau periode Januari-Maret 2018, realisasi investasi di Ranah Minang sudah mencapai angka Rp 1,4 trilun dari target Rp 4,1 triliun. Dari jumlah tersebut, 

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPM PPT) Sumbar, di Padang, Maswar Dedi ,AP,M.Si, Senin1

Tren positif investasi tidak lepas dari gencarnya Gubernur Sumbar Irwan Prayitno memburu investor ke luar negeri. Gubernur Sumatera Barat menghadiri sekaligus membuka Forum Investasi Provinsi Sumbar .Forum Investasi 2 ini melibatkan DPMPTSP dan kalangan pengusaha Kabupaten dan Kota se Sumatera Barat.
Forum Investasi ini merupakan wadah dan dengar pendapat dalam mengatasi permasalahan investasi atau penanaman modal seperti disampaikan Gubernur Irwan Prayito dalan realicenya "Forum  ini kami adakan sebagai wadah hearing, mendengar dan mengatasi permasalahan dalam kegiatan penanaman modal, serta mencari solusi yg terbaik dalam rangka peningkatan dan pengembangan iklim investasi di Sumbar." Ujar Maswar

"Investasi di Sumbar masih akan didominasi energi terbarukan, pariwisata dan perikanan," kata Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Satu Pintu (DPM PPT) Sumbar, di Padang, Maswar Dedi ,AP,M.Si, Senin1 Senin (18/2/201).di rauang kerjayan.Realisasi PMA tahun 2018 berdasarkan sertornya.Sektor primer 85.998,90 ,sedangkan sector  skunder 50.850,80dan sector tersiar 43.950,00

Lebih jauh Maswar mengatakan  Investasi di bidang energi terbaru ada PT Supreme Energy Muara Laboh yang akan beroperasi kembali setelah mendapatkan suntikan dana segar dari mitranya.Kemudian PT Hitay Daya Energy yang akan mengelola panas bumi di sekitar Gunung Talang, Kabupaten Solok.Sementara investasi bidang pariwisata ada beberapa potensi diantaranya Kawasan Mandeh, KEK Mentawai dan Kawasan Gunung Padang.
                      Salah satu kawasan Pariwisata sumbar yang bisa mepengaruhi Iklim Invstasi Sumar 

Sedangkan di bidang perikanan, sejumlah investor asal Singapura mulai menjajaki pengolahan perikanan tangkap."Kita terus promosikan potensi daerah agar investasi makin banyak masuk," kata dia.Ia juga mengatakan ,”iklim Investasi Sumatera Barat  saat ini sudah  melapaui  target. Target kita Cuma 4,1 persen, sedang pemcapain kita saat ini sudah 4,7 persen,” katanya. 

Dan  realisasi  investasi tahun 2018 berdasarkan target RPJM provinsi Sumatera Barat  penanaman modal dalam negri (PMDN) target sebesar 3.480.418,35 juta dan target yang tercapai 2.309,60 juta porsentasi capaian realisasi 66,36% sedangkan penanam modak asing (PMA) target 52.913,00 US$ ribu. realisasinya 180.799,70 US$ ribu dan gabuangan  dari Penaman Modal Dalam Negri(PNDN)dan penanam Modal Asing  targaet 4.189.452,55 jutasedangkan rearisarinya berjumlah 4.732.165,58.dengan porsentase 112,95%. Investor asing yang menanamkan modalnya ke sumatera terdiri dari 21 negara.yang paling tinggi menanakan investasinya adalah Negara Jepang 49.171,70 investasi,” jelas Maswar Dedi

Ketika di tanya apa yang mempengarauhi keadaan Ikln investasi sumbar Maswar mengatkank keadaan yalam bisa juga mempengaruhi keadan investasi kita di sumbar ,Namun deangan demikain kita kan berusaha memberikan pemahaman kepadai Inpertor yang ingin menanamkan modalnya ke sumbar ,:ujarnya.
            Sedangkan  Dr. Ir. Sukardi, M.Si. Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat

Sedangkan  Dr. Ir. Sukardi, M.Si. Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sumatera Barat semakin dilirik oleh investor, terlebih karena daya beli masyarakatnya yang relatif stabil dibanding daerah lain di Indonesia. Selain investasi di sektor industri kreatif dan jasa, Sumatra Barat juga menjadi sasaran untuk investasi di sektor pariwisata, terutama dengan diajukannya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandeh dan Mentawai.
Tren investasi di Sumatra Barat memang menunjukkan adanya kenaikan dari tahun ke tahun. Badan Pusat Statistik (BPS) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Sumatra Barat mencatatkan, realisasi proyek berjalan di Sumatra Barat juga terus meningkat.
        salah satu kontuksi sumbar yang bisa mepengaruhi Perekonomian sumbar dan iklim Ivestasi 

Sukardi juga mengatakan, Sektor Kontruksi Turut Andil dalam Pertumbuhan Ekonomi Sumbar .Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kontribusi ini terbesar kedua setelah kontribusi dari sektor industri pengolahan yang sebesar 0,97 persen dengan angka pertumbuhan 4,50 persen.Pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I-2018 mencapai 5,06 persen. Ada berbagai faktor mempengaruhinya, salah satunya dari sisi pertumbuhan lapangan usaha di sektor konstruksi, yang kontribusinya mencapai 0,72 persen.

Secara hitungan tahunan atau year on year (yoy), kontribusi konstruksi mengalami peningkatan dengan pertumbuhan positif. Namun jika dibandingkan terhadap triwulan IV-2017 (quartal to quartal/qtq), maka ada penurunan pertumbuhan sektor konstruksi sebesar minus 4,60 persen. Dilihat kontribusi terhadap PDB turun Rp13,1 triliun, dari triwulan IV-2017 sebesar Rp380,9 triliun menjadi Rp367,8 triliun.(wt)

Post a Comment

Previous Post Next Post