Tiga Tahun Terakhir Duet “Irama”Bertabur Prestasi

Realitakini.com-Tanah Datar 
 Selama 3 (tiga) tahun terakhir  sejak dilantik 17 Februari 2016 yang lalu, duet Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar  Irdinansyah Tarmizi dan Zuldafri Darma (Irama )masa bhakti 2016-2021 berbagai kemajuan pembangunan yang telah dilaksanakan pemerintah daerah, di bawah kepemimpinan Irdinansyah Tarmizi dan Zuldafri Darma (Irama) 

 “Irama”  bekerja sesuai dengan target Recana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) yang sudah ditetapkan. Empat prioritas pembangunan telah dicanangkan yakni peningkatan kualitas SDM dan pendidikan, peningkatan sektor pertanian, peningkatan sektor pariwisata dan peningkatan pelayanan publik. 

Peningkatan kualitas SDM dan pendidikan menjadi modal besar Tanah Datar untuk  menjadi lebih maju. Dengan keterbatasan SDA yang dimiliki, pemerintah mendorong anak-anak Tanah Datar bisa melanjutkan pendidikan sampai ke Perguruan Tinggi. “Tidak boleh ada anak Tanah Datar yang tidak sekolah maupun tidak melanjutkan ke Perguruan Tinggi Negeri karena alasan biaya.
Pemerintah daerah bersama BAZ dan perantau turun tangan membantu beasiswa sebagai bentuk komitmen yang kuat menjaga aset masa depan daerah. Sektor pertanian, sebagai penyumbang PDRB terbesar lebih dari 30 persen, pemerintah daerah berupaya terus menggenjot hasil produksi pertanian yang akan meningkatkan pendapatan petani melalui intensifikasi, inovasi-inovasi dan pemberantasan hama tanaman maupun pemberian bantuan dan akses terhadap keuangan. 

Pemerintah daerah juga terus mengembangkan sektor pariwisata. Dengan keunggulan yang dimiliki Tanah Datar baik dari sisi alam, budaya, sejarah, tradisi, iven dan kuliner. Duet “Irama” sudah berhasil menjadikan Tanah Datar sebagai destinasi utama di Sumatera Barat. 

jumlah pengunjung wisatawan ke Tanahdatar juga melebihi target yang ditetapkan. Dari target 1.050.000 pengunjung tahun 2018 terjadi kenaikan sebanyak 23,6 persen atau sebanyak 1.297.786 kunjungan. Multiplier efeknya akan menggerak roda ekonomi masyarakat di berbagai bidang usaha.

 sektor pelayanan publik Tidak kalah pula  mendapat perhatian khusus. Kepala daerah  menegaskan ,”masyarakat harus mendapat pelayanan terbaik dari aparatur. “Masyarakat harus dilayani sebaik mungkin ketika berurusan, buat pelayanan yang simpel, efisien dan jelas,” pesan Bupati di berbagai kesempatan.
Hasilnya seluruh perangkat daerah terutama yang bersentuhan langsung sudah menerapkannya bahkan kantor walinagari didorong menerapkan hal yang sama. Pemerintah pusat pun mengganjar dengan penghargaan kepatuhan terhadap standar pelayanan publik dengan predikat kepatuhan tinggi (zona hijau) dari Ombudsman RI, Penghargaan Pelayanan Publik dari Menteri PAN dan RB untuk Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. M. Ali Hanafiah Batusangkar dengan Kategori Sangat Baik, Dinas Dukcapil dan Dinas PMPTSP Naker Kategori Baik. 

Sementara berdasarkan indikator-indikator pembangunan, secara umum Produk Domistik Reagional Bruto (PDRB )Per Kapita misalnya cenderung naik, tahun 2015 di angka Rp. 28,71 juta naik menjadi Rp. 31,05 juta tahun berikutnya dan tahun 2017 mencapai Rp. 33,53 juta.

Ini menunjukkan terjadi peningkatan nilai tambah yang bisa diciptakan dan diterima secara rata-rata oleh masing-masing penduduk hasil dari aktivitas produksi. Begitu juga angka kemiskinan, berhasil diturunkan, pada tahun 2016 di angka 5,68 persen turun menjadi 5,56 persen pada 2017 dan pada tahun 2018 di angka 5,32 dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 18.483 jiwa.

 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan indikator penting untuk mengukur keberhasilan dalam upaya membangun kualitas hidup manusia yang meliputi harapan hidup, pendidikan dan standar hidup layak. 

untuk  tiga tahun  terakhir juga cenderung naik, yaitu tahun 2015 (69,49) tahun 2016 (70,11) dan tahun 2017 (70,37).,pemerintah juga berhasil menurunkan, tingkat pengangguran dari tahun 2015 pada angka 4,46 persen turun pada tahun berikutnya menjadi 4,02 persen dan tahun 2017 menjadi 3,72 persen.
Pertumbuhan ekonomi, berhasil naik kembali pada tahun 2017 menjadi 5,12 persen di mana tahun sebelumnya 5,01 persen, sementara tahun 2015 di angka 5,31. Sementara Indeks Gini Ratio yang digunakan untuk mengukur tingkat pemerataan pendapatan, pemerataan hasil pembangunan sangat erat kaitannya dengan permasalahan kemiskinan, Indeks Gini Kabupaten Tanah Datar cenderung menurun, untuk tahun 2015 (0,33), tahun 2016 (0,3) dan tahun 2017 (0,26), arti tingkat ketimpangan ekonomi berhasil ditekan. Bupati juga menegaskan, pembangunan fisik dan non fisik harus sejalan dengan baik.

 Pasangan “Irama” punya cita-cita menjadikan Tanah Datar Kabupaten Tahfiz dibuktikan sudah ada 156 rumah tahfiz di Tanah Datar dari awalnya 8 buah. Program Magrib Mengaji, Gerakan Subuh Berjamaah, Berkantor Satu Hari di Nagari dan kegiatan keagamaan dan adat terus didorong. Pembangunan infrastruktur untuk memperindah Kota Batusan (Ms)

Post a Comment

Previous Post Next Post