Tim Satgas Covid-19 Raja Ampat Bersama MUI Menggelar Silaturahim

Realitakini.com - Raja Ampat.
Sejak wabah Corona menyebar di Indonesia termasuk di Raja Ampat, Pemerintah Daerah terus melakukan upaya pencegahan, salah satunya menerbitkan edaran dan imbauan kepada seluruh umat untuk berdoa dari/di rumah, agar tidak menimbulkan salah tafsir atau salah paham di tengah umat. Hari ini Pemda Raja Ampat Bersama Timsatgas Covid-19 dan Majelis Ulama Indonesia Kabupaten Raja Ampat menggelar silaturahim di Aula Wayag Kantor Bupati Raja Ampat, Rabu (15/4/2020)

Hadir dalam kegiatan ini, Sekda Raja Ampat, Asisten Administrasi Umum, Kabag Ops Polres Raja Ampat, Ketua MUI Raja Ampat, Para Imam Mesjid, Pengurus Mesjid, Perwakilan Ormas Islam, dan Pimpinan OPD.Dihadapan semua peserta Sekda Raja Ampat, dr. Yusuf Salim, M.Si menyatakan tugas pemerintah yakni mengatur dan melindungi warganya.

“Hadirnya pemerintah, tugasnya utama dia untuk mengatur. Disaat dia mengatur ada unsur paksaan disana. Kewenangan itu melekat di tubuh pemerintah, Seluruh yang ada di Kabupaten ini diatur, tidak bisa mengatur dirinya sendiri. Kalau tidak mau diatur pemerintah punya kewenangan untuk memaksa anda untuk taat pada aturan. Saya tidak mau ada salah paham.

 Kita tahu bahwa Lembaga MUI ini di dalamnya ada para pakar. Mereka mengumumkan sesuatu dengan kajian yang luar biasa, bukan sekadar. Kami sampaikan dalam ilmu apa saja, Pemerintah wajib di dengar” kita lakukan pembatasan bukan hanya di Raja Ampat tetapi ini berlaku seluruh Indonesia. Kita tidak mau umat terpapar virus” tegas Sekda Yusuf Salim. Sementara, Ketua MUI Kabupaten Raja Ampat, Abubakar Lodji menegaskan MUI Raja Ampat mendukung Pemda.

"Sejak terbentuknya MUI Raja Ampat menurut apa yang saya rasakan solid, sampai dengan saat ini kami adalah bukanlah hebat, bukanpula disebut ahli tapi teman-teman ini backgroudnya ada di situ. Dengan pemahaman bahwa kita memegang apa yang disebut  “ fas`alu ahla adz-dzikri inkuntum laa ta’lamuun.” Artinya,

Maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika kamu tidak mengetahui, kalau kamu tidak tahu, tanya kepada orang yang tahu” ini landasan yang kami pijak, sehingga barang ini atau covid ini dari awal, kami dari MUI menyatakan bahwa pertama lihat kasus ini, kami tidak paham tentang penyakit. Kami dengar dulu, klarifikasi daripada Tim Covid Raja Ampat, disitu baru kami sandarkan kepada hukum syarii yang kita belajar dari pusat dan kaji Bersama oleh teman-teman, intinya bahwa dari awal kami sudah menyadari itu, yang muncul dalam hati adalah ketakutan dan kekuatiran yang niatnya untuk menyelamatkan nyawa manusia, kemanusiaan, kemaslahatan umum. Itulah di sini kami ambil bahwa kita berdiri di garis datar, iktiar. 

Walau ada yg mempermasalahkan di Raja Ampat belum masuk zona merah, namun kami tidak bicara zona, namun yang dapat di lihat adalah informasi atau edaran maupun Fatwa MUI Pusat sampai Provinsi yang merupakan garis perhatian yang tidak mesti main-main. Kami sepenuhnya mendukung apa yang diambil pemda yaitu kita ikhtiar untuk dapat melakukan pencegahan jangan sampai mengancam keselamatan manusia yang ada di Raja ampat” jelas Lodji.

Diharapkan melalui silaturahim ini semua elemen bisa memberikan pencerahan dan pemahaman kepada umat untuk tetap menjaga Kesehatan, menjaga ibadah, menaati edaran/aturan yang dikeluarkan Pemda.(WW)

Post a Comment

Previous Post Next Post