Realitakini.com - Pasaman.
Pandemi Covid-19 yang melanda Dunia termasuk Indonesia menjadikan masyarakat semakin resah, terlebih para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
Misalnya di Kabupaten Pasaman Sumatera Barat (Sumbar), para pelaku UMKM ini mengaku makin terpuruk di tengah merebaknya wabah corona (Covid-19)
Dilva Gusma Yanti (42), seorang pedagang pisang Caramel asal Pasaman, ia mengaku selama pandemi covid-19 melanda Indinesia sudah tidak berproduksi.
"Daya jual menurun drastis sejak dua bulan terakhir ini, parahnya satu bulan ini, tidak ada lagi pesanan. Makanya kami lebih memilih menyetop produksi daripada harus rugi," terang Dilva, Selasa (5/5/2020).
Biasanya dalam satu bulan pesanan Pisang Caramel miliknya bisa mencapai 800 hingga 1.000 bungkus, dari hasil penjualan tersebut, ia bisa mraup keuntungan sekitar 7,5 juta per bulan dan bisa mebayar gaji karyawan serta kebutuhan lain.
Namun, adanya pandemi corona saat ini, maka kami merasakan masa-masa sulit, ditambah lagi berbagai bahan pokok rumah tangga ikut naik.
"Harga sembako semakin melonjak, pemasukan tidak ada, angsuran utang menumpuk, terpaksa kami merumahkan karyawan untuk sementara waktu karena tidak mampu membayar gaji mereka." ujar Dilva. (Nurman)
Tags:
pasaman
