DPRD Kota Padang Dengarkan Nota Perubahan Pendapatan Daerah

Ralitakini.com-Padang,
DPRD Kota Padang dengarkan Nota perubahan pendapatan daerah  yang di sampaikan oleh pemerinta kpta padang .Pemerintah Kota Padang mengatakan ada perubahan pendapatan daerah tahun 2020 dari yang direncanakan sebelumnya. Hal itu diungkapkan oleh Wakil Walikota Padang, Hendri Septa saat rapat paripurna di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Padang saat menyampaikan nota pengantar Rancangan Kebijakan Umum Perubahan Anggaran, Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara Perubahan APBD Kota Padang tahun anggaran 2020, Kamis, 6 Agustus 2020.

"Kebijakan umum prioritas dan plafon anggaran sementara perubahan APBD tahun 2020 terdiri dari kebijakan pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah dan kebijakan pembiayaan daerah. Untuk Pendapatan Asli Daerah (PAD), pendapatan yang akan diterima bersumber dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dll pendapatan asli daerah yang sah. Dalam menetapkan target pendapatan daerah adalah penerimaan target daerah secara rasional dengan mempedomani penerimaan tahun lalu. Potensi yang ada, realisasi yang ada sampai triwulan II serta asumsi pertumbuhan ekonomi yang mempengaruhi sumber pendapatan daerah," jelasnya.

Ia menuturkan, pada PPAS perubahan APBD tahun 2020, pendapatan daerah direncanakan sebesar Rp2,319 triliun. "Jika dibandingkan dengan target penerimaan awal tahun 2020 sebesar Rp2,687 triliun, pendapatan ini mengalami penurunan sebesar Rp368,07 milyar atau sebesar -13,7%, yang disebabkan oleh penyesuaian target pendapatan daerah yang terimbas akibat COVID-19," jelasnya.

"PAD semula Rp881,9 milyar turun menjadi Rp652 milyar atau turun 26,07%, dana perimbangan semula Rp1,542 triliun turun menjadi Rp1,413 triliun atau turun 8,35% dan lain-lain pendapatan daerah yang sah semula Rp262,9 milyar turun menjadi Rp253,6 milyar atau turun 3,55%," terangnya.
Hendri menuturkan kinerja, efisiensi dan efektivitas pelaksanaan program pembangunan dapat direalisasikan, sehingga potensi dan target dibidang pendapatan meningkat, guna menggiring percepatan pencapaian berbagai target-target pembangunan di tahun 2020 ini.

"Pasca pandemi COVID-19 ini banyak tantangan pembangunan yang harus kita hadapi antara lain meningkatkan kembali pertumbuhan ekonomi yang terkoreksi sangat rendah akibat COVID-19, peningkatan pendapatan asli daerah sebagai sumber pembiayaan pembangunan, peningkatan pelayanan sektor kesehatan, menciptakan lapangan kerja baru agar terjadi penekanan angka pengangguran yang saat ini menjadi tinggi, pengurangan angka kemiskinan, menghidupkan kembali ukm yang terdampak, dan membangun kesiapan masyarakat untuk budaya hidup baru," jelasnya.(w*/k)

Post a Comment

Previous Post Next Post