Banyumas – Itulah yang terjadi di pekerjaan pengecoran jalan rabat beton TMMD Reguler 108 Kodim 0701 Banyumas, di Desa Petahunan, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah. Jumat (11/7/2020).
Diistirahatkannya alat kerja tersebut di pengecoran jalan 1,8 kilometer, lebar 3,7 meter dan ketebalan 20 centimeter itu, dikarenakan di hari ke-11 pelaksanaan TMMD, pekerjaan masih berkutat di tanjakan/turunan ekstrim, dengan alasan faktor keselamatan kerja, yaitu menghindarkan para pekerja terpeleset saat langsir dengan angkong saat menuruni jalan.
“Sementara angkong diistirahatkan dalam pengecoran jalan TMMD di titik tanjakan atau turunan ekstrim. Selain faktor keselamatan, juga demi efisiensi kerja karena lebih cepat langsir adonan cor jalan dengan improvisasi talang,” ungkap Kapten Infanteri Subandi, Danramil 15 Pekuncen, Kodim Banyumas.
Dijelaskannya lanjut, konsekuensi kemudahan langsir adonan dengan talang sakti itu adalah perlunya penambahan unit mesin molen. Pasalnya, dengan antusiasnya masyarakat dalam membantu TNI, jelas tak sebanding dengan peralatan kerja yang digunakan.
“Kita akan segera meminta kepada Dansatgas TMMD dan berkoordinasi dengan Pemerintah Desa dan juga dinas terkait, untuk mencarikan solusi penambahan unit molen sehingga para pekerja tidak terlalu lama menunggu mengalirnya adonan,” tandasnya.
Ditambahkannya, angkong akan tetap digunakan kembali jika pekerjaan sudah memasuki medan datar.
Untuk diketahui, improvisasi talang diinisiasi oleh Tim Teknis Satgas TMMD Reguler dari kesatuan Detasemen Zeni Bangunan (Denzibang) 1/IV Purwokerto, untuk menjaga ritme hasil kerja di medan sulit. (Aan)
Tags:
TMMD