Menyusuri Jejak Adam BB, Ulama dan Pendidik Kharismatik

Realitakini.com-Padang Panjang
Pagi itu, sekira jam 08.00 WIB, Jumat (20/11), sejumlah petugas kebersihan didampingi Lurah Balai-Balai Drs. Asrul, sudah mulai menjalankan kegiatan bersih-bersih di sekitar Masjid Raya Jihad. Gotong royong membersihkan lingkungan di kelurahan itu dilakukan secara berkala. 

Kali ini, giliran lingkungan Masjid Raya Jihad yang dulu dikenal dengan Surau Pasar Baru, dirintis oleh Adam Balai-Balai atau lebih dikenal dengan Adam BB di tahun 1916. Setiap bergoro di sekitar masjid, petugas kelurahan tak lupa membersihkan makam Adam BB yang persis berada di sampingnya.

Makam tersebut sudah dipugar sekitar 4 tahun lalu dengan marmer putih. Begitupun pekarangannya dengan lantai marmer bermotif bulat kecoklatan. Pekarangan makam ini tidaklah terlalu luas. Bahkan untuk berziarah, pengunjung harus menyusuri gang sempit. Makam Adam BB terkurung di antara masjid dan salah satu rumah warga.

Masyarakat di Kelurahan Balai-Balai, kata Lurah Asrul, berkeinginan lokasi  makam Adam BB bisa lebih diperluas sehingga menjadi cagar budaya dan wisata. "Kalau bisa rumah warga di depan ini dibebaskan dengan kesepakatan yang tidak merugikan pemilik rumah. Sehingga akses makam luas dan bisa didirikan pendopo atau museum," ungkap Asrul.

Bekas sekolah agama Madrasah Irsyadin Naas (MIN), didirikan oleh Adam BB, yang masih berdekatan dengan Masjid Jihad, kata Asrul, juga berpotensi untuk dijadikan gedung serbaguna. Baik untuk kegiatan keagamaan maupun kesenian. "Kita  berupaya nantinya bisa bernegosiasi dengan pihak keluarga Adam BB," katanya.

Banyak gelar yang disematkan untuk Adam BB. Selain ulama dan pendidik, anak dari Sami'un Datuak Bagindo itu dikenal sebagai jawara. Konon beliau pernah memenangkan sebuah pertarungan dengan harimau di dalam hutan daerah Agam.  Dengan Ilmu beladiri yang dimiliki, Adam BB memanfaatkan untuk membela kebenaran dan orang lemah yang tertindas.

Ilmu agama yang dipelajari --sehingga beliau menjadi ulama--, diraih dengan berguru kepada ayah Buya Hamka, Syech Abdul Karim Amrullah yang akrab dipanggil Inyiak Rasul. Kemudian beliau juga berguru kepada Syech Daud Rasjidi di Balingka serta kepada Inyiak Muhammad Jaho. Akhirnya, Adam BB merintis berdirinya Surau Pasar Baru yang telah menjadi Masjid Raya Jihad saat ini. 

Sementara itu, MIN yang didirikan Adam BB bertujuan membentuk jati diri orang Minangkabau yang merdeka. Oleh sebab itu, bagi Adam BB etika kehidupan sebagai orang Minangkabau, ajaran Islam dan penguasaan teknologi  modern, mesti digabungkan  di dalam dunia pendidikan di Minangkabau.

Di Madrasah itu, murid diajarkan beladiri, kesenian dan olah raga. Pada masanya, MIN pernah gemilang dengan prestasi di bidang olahraga, kesenian tradisi Minangkabau dan kesenian modern seperti tari, musik, drama dan keterampilan keramik.

Adam BB lahir pada 13 Agustus 1889 dan wafat pada 15 Juli 1953. Perannya di  tengah masyarakat Kota Padang Panjang selalu dikenang. Namanya diabadikan  sebagai nama jalan di Kota Padang Panjang. (Abe)

Post a Comment

Previous Post Next Post