Lantas bagaimana tanggapan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Malang?
Kepala Kepala BMKG Stasiun Geofisika Malang, Ma'muri mengaku belum bisa menyimpulkan terkait suara dentuman misterius itu. Ia mendapat banyak informasi terkait suara dentuman dari warga yang bermukim di Malang Raya.
"Kita dikejutkan suara dentuman sejak tadi malam hingga subuh tadi, " kata Ma'muri, Rabu (3/01).
Kendati demikian, Ma'muri menyebut tidak mencatat adanya gempa bumi dalam sensor BMKG Stasiun Geofisika Malang. Bahkan, saat dentuman terjadi tidak ada catatan gempa bumi.
" Kalau dilihat dari data kami, sensor kami tidak ada anomali catatan gempa bumi saat bunyi Dentuman itu, " tegasnya.
Sehingga, dipastikan suara dentuman itu bukan dari aktivitas seismik atau gempa bumi. Begitu juga dengan petir, tidak ada catatan adanya petir yang mengeluarkan suara dentuman tersebut.
" Dari semalam kita lihat pengamatan kami di Malang Raya petir sangat kecil tidak terjadi gemuruh kuat di data petir kami," jelasnya.
Pihaknya sampai saat ini masih terus koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) dan Pos Gunung Berapi serta BPBD di Kabupaten/Kota, untuk mengetahui adakah suara dentuman tersebut berasal dari adanya aktivitas gunung berapi.
" Masih belum ada kepastian sumber suara dentuman itu. Info dari masyarakat di media sosial hampir di Malang raya mendengarkan namun dentuman masih misteri kami belum bisa memastikan suara itu, " tegasnya.
Ia kembali menegaskan, aktivitas geologi sejak pukul 00.00 hingga 07.00 wib, Rabu (3/2/2021) baik baik saja. Diakui, pagi tadi ada satu kali gempa bumi, namun lokasinya jauh di daerah laut. Sehingga, suara itu masih misteri.
"Tadi pagi ada gempa tetapi jauh di daerah laut, itupun tidak ada kaitannya. Tidak ada kaitan dentuman dengan gempa bumi, " kata Ma'muri.
Ia menambahkan, fenomena suara dentuman serupa pernah terjadi di Kabupaten Buleleng, Bali, juga pernah terjadi Lampung dan Jakarta. (So)
