Keunikan Pakaian Tradisional Baju Milik Nagari Padang Magek Rambatan

Realitakini.com Tanah Datar                                    
Nagari Padang Magek kecamatan Rambatan Kabupaten Tanah Datar memiliki beraneka ragam tradisi adat dan budaya sala satunya baju tradisional bernama "Baju Millik"yang memilki bentuk yang indah dan memilki Makna filosofi Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK).

Proses pembuatannya yang rumit membuat baju tradisional ini memiliki harga yang fantastis. selain terbuat dari sulaman benang emas sudah menjadi menjadi keharusan dalam pembuatan baju milik serta dilengkapi dengan Kambuik (tas kecil dari pandan) yang di hiasi 4 warna yaitu merah kunjing hijau dan hitam.

Hal itu disampaikan oleh Bundo Kanduang Nagari Padang Magek Yetni Darwita. menurutnya baju milik harus dimiliki oleh setiap keluarga dan digunakan pada acara-acara tertentu.

"Setiap keluarga harus mempunyai "Baju  Milik" digunakan oleh anak Daro pada saat melihat ranjau (mengunjungi rumah mertua oleh mempelai wanita-red) dan Acara Batagak Penghulu, baju milik dipakai untuk pergi mamanggie (mengundang orang secara langsung kerumahnya-red) serta mengarak anak daro (iringin-iringan dari pengantin wanita ke rumah mertuanya)," tutur Yetni  ketika ditemui dirumahnya, Minggu (17/02/2021)

Baju yang terdiri dari setelan Kain serta Baju kurung yang disulam dengan benang emas serta untuk kepala terdapat lilitan dari gabungan kain sarung dan mukena yang diatur dengan seni yang tinggi. sebelah kana  bermakna seperti Gonjong  (rumah gadang) sedangkan sebelah kiri menyerupai bunga yang bermakna wanita sedangkan ikatan melambangkan wanita minang harus bisa menjaga dirinya. sedangkan selendang bernama Kain cindai yang berfungsi untuk menggendong anak dan cucu.

Makna lilitan kain dikepala terdiri dari kain sarung dan mukena mengandung arti sebelah kanan mirip rumah adat dan kanan bunga yang berarti kemakmuran.

"Baju milik hanya dibuat oleh seorang ahli yang khusus membuat baju milik karena proses pembuatannnya yang rumit butuh waktu dan kesabaran, untuk harga baju berkisar antara 3 sampai 3,5 juta per stel baju," ujarnya.

Untuk itu bagi keluarga yang dirasakan kurang mampu sekarang dipermudah untuk memiliki baju Milik dengan cara mencicil ketempat pembuatan baju tersebut.

"Baju milik tidak dicuci setiap selesai digunakan tujuannya agar terhindar dari kerusakan saat mencuci, karena terbuat dari tenunan terdiri dari benang emas tapi semua itu juga sudah dari jaman dahulu kalau baju milik tidak atau belum perna ada yang mencucinya," terang Yetni.

Dalam kesempatan itu juga Yetni Darwita berharap pakaian tradisional baju milik tetap akan menjadi baju milik selamanya dan tetap akan berfungsi sama dari jaman nenek moyang sampai akhir nanti tetap sama," Pungkas Yetni Darwita.(M)



Post a Comment

Previous Post Next Post