Realitakini.com ,NAGEKEO Badan Pengawas Keuangan (BPK)Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT), mengaudit Capaian Realisasi Fisik pa...
Informasi yang dihimpun wartawan melalui Kepala Dinas (kadis) Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Transnaker) Kabupaten Nagekeo, Marselinus Lowa, pemeriksaan itu dilakukan, terkait refokusing anggaran penanganan Covid-19 untuk tahun anggaran 2020 lalu, yang diperuntukkan membangun saluran irigasi teknis persawahan pada 41 wilayah Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A), yang terletak di wilayah Mbay, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
"Untuk Padat Karya tahun 2020, BPK sedang sementara periksa, mereka langsung turun ke lapangan tidak ajak orang dinas juga. selain mereka periksa fisik pekerjaan di lapangan, mereka juga ada periksa administrasi kita," tutur Marsel kepada wartawan di ruang kerjanya, pada Senin (8/3/2021).
Marsel menjelaskan, kegiatan padat karya infrakstruktur tersebut bertujuan untuk penanganan dampak sosial akibat covid-19 dalam menjaga ketahanan pangan di kabupaten Nagekeo, yang di Launching oleh Bupati Nagekeo pada 19 Juni 2020 lalu, dengan menelan anggaran sebesar Rp. 7,8 Miliar.
Target Program Padat Karya infrakstruktur yang di canangkan oleh Pemda Nagekeo itu menghasilkan 64 unit Box pembagi air dengan 183 unit pintu dan 12.106 meter panjang saluran yang tersebar di 41 lokasi Perkumpulan Petani Pemakai Air (P3A) pada wilayah irigasi Mbay," jelas Marsel
Marsel mengatakan, pekerjaan padat karya Infrakstruktur yang telah direalisasikan itu, telah melebihi pencapaian target yang telah ditetapkan.
Kita kemarinkan target 12.106 meter, tapi capaian kita adalah 12.800 meter, kita masih buat lebih, sekitar 600 lebih meter," ujarnya.
Marsel mengungkapkan, meski antusiasme masyarakat menyambut program tersebut cukup tinggi, namun program padat karya untuk tahun 2021 itu, kemungkinan besar tidak dapat di direalisasikan. hal tersebut dikarenakan, pada penetapan APBD 2021, hal tersebut tidak dianggarkan pihak Pemda Nagekeo.
Untuk tahun 2021 kemungkinannya kecil. karena kemarin tidak ada alokasi anggaran. kalau kita paksa di perubahan, itu sudah terlambat. kalau kita paksa, saya takut juga. karena urus padat karya ini prosesnya cukup panjang, tidak mudah-mudah saja," Tutur Marsel(Nasan Kua)

COMMENTS