Makna Keindahan Salendang Motif Itiak Pulang Patang


Realitakini.com Tanah Datar                              -Artefak Salendang atau Selendang  warna Tanah Liat berciri khas dan bermotif  bunga-bunga warna merah dengan hiasan pinggir Itik Pulang Patang (itik pulang senja-red) merupakan Pusako Mande.

Pada bagian lebarnya terdapat pilinan benang atau jalinan benang dengan bahan dasar katun, panjang 153 cm dan lebar 33 cm merupakan pelengkap pakaian yang digunakan oleh Bundo Kanduang untuk acara-acara adat kebudayaan Minangkabau.

Pengertian Salendang atau selendang adalah kain yang berukuran lebih kurang 2 meter dan dan lebar kurang dari satu meter yang digunakan oleh perempuan sebagai pelengkap pakaian.

Penggunaan selendang memiliki multi fungsi untuk menutup bagian kepala ataupun digantungkan dibahu dengan busana baju kurung  ataupun baju kurung basiba. untuk dipakai pada acara adat seperti Batagak penghulu, atau acara perkawinan.

Pada acara adat budaya Minangkabau Selendang wajib dipakai kaum perempuan karena memiliki makna yang besar dan selendang merupakan bagian yang tidak bisa terpisahkan dalam suatu ritual adat dan budaya.

Sementars itu Selendang dengan  jenis Batik Tanah liek  berbahan dasar dari tanah liat bercampurkan pewarna alami dari bahan buah-buahan seperti warna kuning dari warna kunyit, hitam dari kulit jengkol, warna oranye dari getah Gambir , warna ungu dari kulit manggis dan warna merah tua dari kulit rambutan.

Corak dan motif Salendang bermacam-macam tergantung dari motif dari daerah pembuatannya serta punya ciri khas sendiri. di daerah lain  Salendang  digunakan untuk kelengkapan menari, menggendong anak ataupun untuk upacara adat 

Pada zaman sekarang selendang lebih dikenal dengan sebutan phasmina untuk digunakan sebagai kerudung yang yang juga berfungsi untuk menutup kepala berjenis Selendang.

Artefak Salendang jenis batik tanah Liek  dengan motif itiak pulang Patang seperti menggambarkan keindahan alam di senja hari pada masanya.

Dan peninggalan itu bisa kita lihat di Museum Istano Basa Pagaruyung sebagai peninggalan masa lampau yang kearifannya masih terjaga sampai saat ini. (M)

Penulis Mailis

Sumber
-Yose Guide lokal Museum Istano Pagaruyung 
-Wikipedia

Post a Comment

Previous Post Next Post