Rangkiang Di Museum Istano Basa Pagaruyung


Realitakini.com Tanah Datar                              -Di halaman Museum Istano Basa Pagaruyung berdiri sebuah bangunan memiliki fitur mirip rumah gadang tapi dalam ukuran  kecil yang dihiasi ukiran dengan atap ijuk dan bergonjong  yang bernama Rangkiang.

Rangkiang yang berdiri halaman Museum Istano Basa Pagaruyung  bernama Rangkiang Patah Sembilan. Rangkiang patah sembilan ini merupakan gabungan dari Rangkiang yang sesuai dengan nama dan fungsinya

Rangkiang adalah lumbung padi tempat penyimpanan hasil panen padi masyarakat Minangkabau. ada tiga nama  serta fungsi dan kegunaan Rangkiang menurut fungsi dan kegunaannya

Rangkiang Sibayau-Bayau berfungsi untuk menyimpan padi hasil panen yang hanya digunakan untuk anak dan kemenakan maknanya padi atau bahan makanan yang disimpan di Rangkiang ini hanya dipergunakan untuk makan anak dan kemenakan.

Rangkiang Sitinjau Lauik (sitinjau laut) tempat menyimpan hasil panen padi yang akan digunakan untuk orang dagang yang datang maksud nya bila ada orang lain yang datang ke kampung kita maka makannya diambil dari lumbung padi Sitinjau Lauik,.

Sedangkan Rangkiang Sitangka Lapa tempat menyimpan hasil panen padi untuk diberikan kepada orang-orang yang benar-benar membutuhkannya maknanya bila ada orang kelaparan dan datang memintah maka padi yang di berikan berasal dari Rangkiang ini.

Rangkiang Kaciak (rangkiang kecil), yaitu tempat menyimpan padi abuan yang akan digunakan untuk benih dan biaya mengerjakan sawah pada musim berikutnya. Atapnya tidak bergonjong dan bangunannya lebih kecil dan rendah. Ada kalanya bentuknya bundar.

Secara fungsional rangkiang dirancang untuk menangulangi kaum atau orang yang mempunyai rumah gadang dari paceklik, atau memenuhi kebutuhan dikala terdesak umpanya untuk keperluan upacara adat, melewakan gala dan untuk persiapan atau cadangan dalam keadaan mendesak, serta untuk keperluan panghulu ketika menjalankan tugas sehari.

Pada masa lalu rangkiang menjadi bagian vital dalan mempertahankan kelangsungan kehidupan anak kemenakan. Keberadaannya dijadikan sebagai indikator kekayaan seseorang semakin banyak sebuah kaum memiliki rangkiang maka kedudukan mereka dalam masyarakat semakin tinggi.

Rangkiang Patah Sembilan yang berdiri dihalaman museum Istano Basa Pagaruyung yang merupakan gabungan dari nama-nama rangkiang  adalah untuk menyimpan hasil panen padi yang akan digunakan sesuai dengan nama dan fungsinya.(M)

Penulis Mailis

Sumber
-Sutan Syahril Amga Tokoh Adat
-Wikipedia

Post a Comment

Previous Post Next Post