Pengalokasian Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) di Kota Blitar di bidang kesehatan di Kota Blitar telah berjalan optimal. Di masa pandemi ini dana yang terkumpul dari cukai rokok ini membantu fasilitas umum kesehatan di Kota Blitar dalam menjamin kesehatan masyarakat.
Hal demikian diungkapkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota Blitar, dr Dharma Setiawan. Bahwa alokasi DBHCHT di bidang kesehatan sebesar 25 persen bisa dimanfaatkan dengan baik oleh puskesmas, rumah sakit, dan dinas kesehatan sendiri.
“Dalam pemenuhan infrastruktur kesehatan di Kota Blitar tentu terbantu dengan DBHCHT. Seperti di puskesmas dan rumah sakit digunakan untuk pemenuhan barang habis pakai dan peralatan medis lainnya. Dimana ini sangat membantu tenaga medis dalam melayani masyarakat secara maksimal di masa pandemi dengan kelengkapan alat medis dimiliki,” ungkapnya, Kamis (18/11/2021).
Dharma mengatakan, untuk di dinasnya sendiri DBHCHT ini digunakan mengcover iuran masyarakat tidak mampu yang didaftarkan pemerintah dalam program BPJS Kesehatan. Disini hampir separuh masyarakat telah didaftarkan oleh Pemerintah Kota Blitar mendapatkan BPJS Kesehatan yang digratiskan ini.
Ia berharap, di tahun depan Kota Blitar mendapatkan peningkatan dalam DBHCHT. Pasalnya Dinkes merencanakan DBHCHT ini untuk mem-backup anggaran yang diperlukan untuk penanganan Covid-19, yang selama ini membutuhkan dana cukup besar.
Dengan demikian apabila ada ledakan gelombang 3 seperti yang telah diprediksikan, Pemerintah Kota Blitar sudah memiliki backup anggaran DBHCHT. Sehingga anggaran umum untuk kegiatan di bidang selain kesehatan bisa berjalan lebih leluasa, tanpa terlalu dibayang-bayangi refocusing kegiatan seperti di tahun-tahun sebelumnya.
“Walau Kota Blitar kini masuk level 1 kita harus tetap waspada. Kita di tahun depan masih mempersiap kan penanggulangan dengan prediksi ada ledakan lagi. Tentu kita berharap DBHCHT juga meningkat karena bisa membantu pelayanan kesehatan di Kota Blitar semakin baik,” katanya.(kmf/edy)
Tags:
Jatim