“Menciptakan sistem
digital dalam pengelolaan informasi publik menjadi keniscayaan diDPRD Sumbar ,
tak ada masalah soal pengelolaan informasi publik di DPRD Sumbar,” ujar Raflis
penuh keyakinan.
Ada 4 orang panelis
yang menggali soal KIP, yakni Khairul Jasmi (Wartawan senior Pemred Harian
Singgalang), Asrinaldi (Dosen FISIP Unand), Arif Yumardi (Wakil Ketua KISB) dan
Adrian Tuswandi (Komisioner KISB).
Pertanyaan panelis
yang merupakan ahli di bidang masing-masing tersebut, dijawab lugas dan tegas
oleh Raflis, dengan mengatakan, tidak pernah gamang dan takut untuk terbuka,
karena itu merupakan hak masyarakat untuk tahu.
“Kami di DPRD Sumbar
tidak pernah takut untuk terbuka, dan kami sudah menyiapkan ahli untuk hal
tersebut, karena informasi itu milik semua orang, termasuk masyarakat,” tegas
Raflis.
Dia juga menambahkan,
berbagai program untuk keterbukaan sudah dilakukan DPRD Sumbar, dan paling
mudah untuk meng-aksesnya.
“Kami sudah buat berbagai
program yang bisa diakses kapan saja dan siapa saja, dalam setiap saat, karena
itu penting untuk keterbukaan, baik dalam penggunaan anggaran maupun kegiatan
lainnya yang berasal dari keuangan negara,” urainya lagi.
Dalam presentasi
keterbukaan tersebut, Raflis tampak percaya diri dan tidak merasa cemas, karena
apa yang disampaikannya memang kenyataan, bukan opini semata.( R/ Rk)