Peringati Hari Jadi ke 109, Pemda Kabupaten Solok Dihadiahi Kartu Kuning oleh AMS

Realitakini.com- Kabupaten Solok 
Di Hari Jadi Kabupaten Solok ke-109, Sabtu (9/4/2022), Aliansi Mahasiswa Solok (AMS) se-Indonesia menghadiahi kartu kuning bagi Bupati dan pejabat daerah Kabupaten Solok. Kartu Kuning tersebut sebagai bentuk peringatan terhadap beragam kebijakan Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Solok yang dinilai tidak tepat.

Penyampaian kartu kuning itu dilakukan oleh AMS di Depan Gedung DPRD, pada saat Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Solok dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Solok ke-109, Sabtu (9/4/2022).

Kedatangan AMS untuk menghadiri undangan Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten Solok dalam rangka memperingati hari jadi Kabupaten Solok ke 109 tersebut, dihadang oleh petugas yang mengamankan rapat paripurna itu.

Sejumlah mahasiswa yang menamakan dirinya AMS se-Indonesia itu sempat melakukan dialog dengan petugas keamanan, terkait penghadangan kedatangan mereka dalam memenuhi undangan rapat paripurna istimewa, namun berujung buntu. Karena belum diperkenankan masuk ruangan rapat, akhirnya AMS tersebut menyampaikan tuntutan di Depan Gedung DPRD Kabupaten Solok. 

Ketua Umum AMS se-Indonesia, Anggra Islami Dasya mengatakan, tuntutan itu sebagai bentuk ke prihatinan pemuda dan mahasiswa Kabupaten Solok terhadap kondisi yang terjadi di Kabupaten Solok saat ini.

“Pemuda dan mahasiswa akan terus bergerak mengawal Pemda Kabupaten Solok. Pemda Kabupaten Solok dan pejabat harus tetap berjalan sesuai dengan koridornya,” kata Anggra Islami Dasya.

Dirinya mengaku kecewa dengan Bupati Solok  lantaran enggan membuka ruang dialog dengan AMS. Bahkan, katanya, saat mahasiswa menyampaiakan aspirasi Bupati Solok Epyardi Asda seakan menghindar dari mereka.

Walau pun demikian, dalam tuntutan AMS meminta agar terjalinnya harmoninasi antar pejabat tinggi di Kabupaten Solok. Menurutnya, selama ini hubungan antar pimpinan di Kabupaten Solok terkesan tidak baik, dan masyarakat seolah dipertontonkan dengan sikap egois dan arogansi.Selain itu, AMS se-Indonesia juga menyorot soal keseriusan Pemda Kabupaten Solok terhadap penanganan stunting di Kabupaten Solok. Menurutnya, banyak masyarakat yang tidak mampu memenuhi gizi anaknya lantaran faktor ekonomi.

AMS se-Indonesia juga meminta pemerintah untuk memperhatikan kualitas pendidikan di Kabupaten Solok, yang kualitas pendidikan daerah Kabupaten Solok itu berada di tingkat bawah di Sumatra Barat (Sumbar). 

Terakhir, AMS juga meminta upaya serius Pemda Kabupaten Solok dalam membangkitkan pertanian. Pihaknya berharap, kritik yang disampaikan pemuda dan mahasiswa dianggap sebagai masukan, demi kemajuan daerah bukan sebuah tendensi atas kepentingan politik tertentu. (Syafri)

Post a Comment

Previous Post Next Post

Labels