Bakat Seni Menonjol, Anak Sijunjung Tekuni Diamond Painting

Realitakini.com--Sijunjung,
Hari Anak Nasional (HAN) yang diperingati setiap tanggal 23 Juli semarak dimana-mana. Dengan aneka kegiatan yang berhubungan dengan dunia anak. Pada hari yang spesial ini Sabtu (23/7/2022), Realitakini.com berkesempatan mewawancarai anak Kabupaten Sijunjung dengan bakat alami yang luput dari perhatian. Adalah Aleesha Fredelina Abidah umur 9 tahun kelas IV SDN 22 Sijunjung Guguk Dadok Muaro Sijunjung. Seorang pencinta dan penggiat seni lukis dan gambar.

Terlahir sebagai anak kedua dari pasangan Susi dan Joko, pemilik Radio Favorit 92 FM, Aleesha mulai suka menggambar sejak kecil. Awalnya suka melihat gambar, mewarnai, melukis sendiri dan terakhir saat ini mulai mencoba seni Diamond Painting. Semuanya dilakukan secara ototidak tanpa bimbingan orang yang ahli.

Realitakini.com menyambangi Aleesha di kediaman orang tuanya, di kawasan Simpang Guguak Dadok Muaro Sijunjung Sumatera Barat. Dalam perbincangan singkat itu, terlihat antusiasme Caca-demikian biasa dipanggil, terhadap seni lukis. Bahkan Caca rela memakai uang jajannya, dan sembunyi-sembunyi untuk beli peralatan melukis seperti kanvas, krayon, cat air, diamond, diamond pen serta gel.

"Saya awalnya tidak tahu kalau Caca ini hobi menggambar. Tapi karena keseringan lihat makanya saya ikut mendorong bakatnya ini. Dulu Caca pernah ikut lomba mewarnai, tapi setelah itu tidak pernah lagi. Saya harap apapun yang dikerjakan, semoga ada berkah dan manfaat untuk orang lain," ujar Susi.

"Kalau dulu Caca suka menggambar dan mewarnai, tapi sekarang sedang tertarik dengan Diamod Painting. Yaitu seni rupa menempel yaitu menempelkan diamond  pada gambar menggunakan pen diamond painting, dengan ukuran diamond yang sangat kecil," tambah Caca. Butuh kesabaran dan ketelitian dalam mengerjakan. Bahan yang harus disediakan adalah diamond, gel, pen serta kanvas yang telah berisi lukisan. 

"Harganya cukup menguras kantong. Kalau kanvas yang ada bingkainya 100 ribu rupiah persatuannya, kalau hanya kanvasnya saja 90 ribu rupiah, harga segitu sudah termasuk bahan tempel. Sedangkan Gel dan Pen diamond beda lagi harganya. Dibeli melalui aplikasi online Shopee," jelas Caca.

"Menempelkan diamond pada satu kanvas, menghabiskan waktu seminggu atau lebih. Di sela waktu belajar sekolah ataupun setelah mengerjakan tugas di rumah. Walaupun capek tapi senang karena hasilnya indah luar biasa. Kerajinan ini sudah pernah diperlihatkan ke guru tapi belum ada tanggapan," lanjut Caca. 

Sebagai orang tua, Susi berharap akan adanya Sanggar Seni Lukis di seputaran Muaro Sijunjung, sehingga bakat Caca bisa tersalurkan dan diasah dengan baik kedepannya. Juga diadakannya event-event bidang seni lukis di Kabupaten Sijunjung tercinta oleh dinas terkait, seiring dengan maraknya kunjungan wisata yang identik dengan souvenir, maka lukisan bisa dijadikan sebagai salah satu cenderamata dari Kabupaten Sijunjung.

Sementara itu, seorang sarjana seni lulusan ISI Padang Panjang Dosra, yang dihubungi via Whatsapp mengatakan ada keinginan untuk mendirikan Sanggar Seni Lukis, tapi karena terkendala oleh biaya dan tempat makanya belum terealisasi sampai sekarang.

Dosra juga mengatakan, dengan adanya program Dinas Perpustakaan dan Arsip baru-baru ini, yang membuka kesempatan bagi masyarakat untuk beraktivitas dalam gedung Kantor Perpustakaan dan Arsip Kabupaten Sijunjung, besar kemungkinan peluang untuk membuka Sanggar seni lukis akan segera diwujudkan. 

"Bakat-bakat seperti itu layak dibina dan diasah sejak dini, sehingga ada regenerasi seniman di Kabupaten Sijunjung. Saya pikir dengan adanya koordinasi yang baik antar semua unsur, baik Pemdakab, pekerja seni, tokoh masyarakat termasuk pemerhati anak, maka program bagus ini bisa berjalan segera, Kita tunggu saja," harapnya. (Hasnawati)

Post a Comment

Previous Post Next Post