Sekda Mawardi Roska; Pemerintah Terendah Di Daerah Itu Agar Memberikan Pemahaman Kepada Masyarakat

Realitakini.com--Pessel 
Masih terbatasnya kemampuan keuangan daerah untuk menunjang berbagai sektor pembangunan di tingkat pemerintahan terendah, termasuk juga di daerah itu. Maka semangat dan kesadaran masyarakat untuk tetap mempertahankan budaya gotong royong itu perlu terus dipupuk dan dibangkitkan kembali. 
Harapan ini  disampaikan Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Pesisir Selatan (Pessel), Mawardi Roska, Rabu (14/9) 

Semangat gotong royong masyarakat nagari perlu dipupuk dan dibangkitkan kembali Pesisir Selatan karena budaya gotong royong memberikan dampak positif serta memiliki kontribusi yang besar ter hadap percepatan pembangunan di daerah terutama sekali di tingkat pemerintahan nagari (Pemnag) Mawardi Roska menjelaskan bahwa dari 182 nagari yang ada di Pessel, beberapa nagari masyarakatnya memang masih memiliki kesadaran untuk berswadaya melakukan pembangunan dengan cara bergotong royong.
 
"Karena belum pada semua nagari, sehingga saya berharap hal itu bisa ditiru oleh nagari lainnya. Bagi nagari yang memiliki swadaya tinggi itu, diharapkan pula agar bisa lebih meningkatkannya," ujar Sekda Mawardi Roska

Dia juga berharap kepada semua pemerintah terendah di daerah itu agar memberikan pemahaman kepada masyarakat, terutama sekali tentang arti pentingnya berswadaya dalam pembangunan. "Upaya itu bisa diawali melalui pendekatan-pendekatan kepada kelompok masyarakat, serta juga dalam bentuk pembinaan melalui berbagai program yang dimiliki," jelasnya. 

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPMDP2KB) Pessel, Zulkifli, ketika dihubungi menjelaskan bahwa pihaknya melalui pemerintahan nagari di daerah itu terus melakukan dorongan agar dalam melakukan berbagai kegiatan pembangunan lebih menonjolkan partisipasi masyarakat.

 "Sebab melalui partisipasi itu akan terbangun rasa memiliki terhadap berbagai kegiatan pembangunan yang dilakukan, yang pada akhirnya muncul semangat gotong royong di masyarakat," katanya. Dia me nambahkan bahwa sebelum pandemi Covid-19 terjadi, untuk meningkatkan swadaya masyarakat di daerah itu pihaknya melaksanakan kegiatan Bulan Bakti Gotong Royong (BBGRM). "Saya melihat kegiatan BBGRM itu tidak saja membangkitkan kesadaran masyarakat dalam berswadaya, tapi juga ampuh meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan serta juga melestarikan nilai-nilai gotong royong sebagai mana kebanggan yang dimiliki oleh masyarakat Minangkabau dari sejak dahulu," ungkapnya.

Dia menambahkan bahwa pihaknya juga memberikan apresiasi kepada pemerintahan nagari yang masih mampu menggerakan potensi yang ada melalui kegiatan-kegiatan yang di swadayakan. "Sebab melalui kegiatan-kegiatan yang di swadayakan itu, rasa memiliki dan tanggung jawab masyarakat akan tinggi, disamping juga tercapainya percepatan pembangunan secara merata sesuai potensi yang ada di masing-masing nagari," ucapnya.(RK/Kmf)

Post a Comment

Previous Post Next Post