Rumah Penerima PKM Pasaman Mulai Hari Ini Serentak Dipasang Label

Reakitakini.com -- Pasaman
Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman melalui Dinas Sosial (Dinsos), mulai memasang label berupa pengecatan dinding rumah Keluarga Penerimaan Manfaat (KPM) di Nagari Durian Tinggi Kecamatan Lubuk Sikaping, Sabtu (19/11/2022).

Pemasangan label yang bertuliskan Keluarga Miskin Penerimaan Bantuan Sosial PBI PKN BPNT Dinsos 2022 dan turut dihadiri Kepala Dinas Sosial Kabupaten Pasaman, Drs  M.Ikhsan, Wali Nagari Durian Tinggi, Hendra Gunawan, Babinsa, Babinkamtibmas, Perangkat Nagari Durian Tinggi, Kepala Jorong se Nagari Durian Tinggi

Kadis Sosial M. Ikhsan menyampaikan, , pemasangan label ini merupakan arahan dari Kemensos RI melalui surat Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin nomor 1902/4/2/HK.05.02/05/2019, terkait pemasangan daftar nama KPM bantuan sosial di tempat umum

"Sudah mulai kami lakukan hari ini serentak di seluruh Kabupaten Pasaman, termasuk pelaksanaan hari ini Nagari Durian Tinggi Kecamatan Lubuk Sikaping," ujar M.Ikhsan saat meninjau pemasangan label 


Menurutnya, pemasangan label tersebut dengan tujuan pemasangan label tersebut untuk verifikasi dan validasi data manfaat penerima bantuan sosial PKH BPNT sembako dan PBI JK.

Kemudian, untuk Kabupaten Pasaman pemasangan label tersebut dilakukan di setiap kejorngan dengan petugas tiga orang petugas 

."Tim juga didampingi oleh aparat dari Kepolisian dan TNI serta pendamping pilar - pilar sosial," ucapnya.

Terakhir M Iksan mengatakan, ada 26000 KK rumah KPM yang akan dilakukan pemasangan labelisasi. Targetnya selesai dalam 8 hari ke depan.

Sementara itu Wali Nagari Durian Tinggi, Hendra Gunawan mengatakan untuk daerahnya jumlah penerima KPM dan pemasangan label berjumlah 273 KK.

Saat inj labelisasi dilaksanakan, baru dua KPM yang melakukan graduasi, atau keluar dari kepesertaan KPM PKH. Dia menganggap dirinya sudah mampu dan tak mau rumahnya disemprot.

“Sehingga tidak dilakukan labelisasi dan tidak menjadi peserta KPM lagi. Semoga labelisasi ini memberikan efek jera untuk masyarakat yang memang mampu, tapi dia mau menerima bantuan,” tutupnya. (Nurman)

2 Comments

  1. Menghindari salah sasaran.
    Memang harus diberi tanda
    Sebab selama ini banyak keluarga yang mampu masih juga menerima PKH.
    Dan ada juga keluarga yang sudah tidak punya tanggungan pun ikut menerima PKH.

    Sebaiknya budayakan rasa malu

    ReplyDelete
Previous Post Next Post