Agenda Tausiyah di Rupajang, seluruh WBP untuk selalu dekat dengan Al Qur'an


Realitakini.com - Padang Panjang
Menjalani hukuman di rumah tahanan (Rutan) bukanlah akhir dari segalanya. Justru merupakan kesempatan untuk bertaubat atas segala yang telah diperbuat dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. 

Demikian disampaikan Ustad Allex Saputra saat memberikan bimbingan mental dan keagamaan pada, Selasa (6/12).

Dan kegiatan tersebut merupakan salah satu program dari Kepala Rumah Tahanan  Padangpanjang selama ini.

Dalam untaian siraman rohaninya Allek Saputra yang juga lulusan salah satu pesantren tertua di wilayah Bukittinggi (Canduang) mengatakan, "jangan putus asa saat menjalani hidup di Rutan, optimis dan terus berjuang untuk menjadi warga yang terbaik. Menjadi umat yang beriman dan berguna bagi masyarakat," katanya.  

Disampaikan Alex,  menjalani hukuman di Rutan merupakan kesempatan untuk mendekatkan diri kepada sang pencipta, meningkatkan ibadah, membaca Al Qur 'an seperti yang dilakukan saat kita mau masuk tadi. Dan jangan sampai meninggalkan salat 5 waktu sebagai pilar utama .

"Selain itu, menjadikan momen ini menjadi momen memperbaiki dan mendekatkan diri kepada Allah SWT," ujarnya.

Kegiatan tausiyah Ustad Allex Saputra di Rutan Kelas IIB  Kota Padangpanjang (Rupajang) mengambil tema,“ membaca Al Qur'an dan Salat Sebagai tiang agama”.

Dalam kesempatan itu, ia menerangkan pula bahwa dunia yang sedang dihuni ini tiada lain hanyalah persinggahan semata. 

Tidak akan selamanya kita berada di dunia,  sebenarnya kita tinggal di alam ini hanyalah sebentar saja, bagaikan sekejap mata.Maka manusia yang berguna itu adalah manusia yang berguna bagi orang lain .

Kenikmatan yang ditawarkannya, terasa amat menyenangkan. Sehingga, membuat lalai akan kewajiban kepada Sang Pencipta. Maka itu, kadang tidak sedikit dari kita yang lebih memilih terus melakukan pekerjaan di kala adzan sudah berkumandang. 

"Tak jarang pula kita menunda Shalat, melupakan membaca Al Qur'an, karena lelah yang menjadi alasan," dengan kebebasan diluar sana bukan dalam rutan menjadikan banyak orang lalai dengan tujuan hidupnya katanya. 

"Diawal saya masuk tadi, hati saya bergetar mendengar lantunan syahdu ayat-ayat suci Al-Quran menggema di Rutan Klas IIB  Kota Padangpanjang."

200 orang warga binaan Rutan melaksanakan baca, Al-Qur'an yang di selenggarakan di aula serba guna yang berada di dalam Rutan

Kegiatan seperi ini adalah sebuah terobosan baru, tujuannya adalah untuk mengajak para napi menghayati kitab suci Al Quran. Sehingga diharapkan ketika kembali ke masyarakat, mereka memahami peran manusia sebagai pemimpin dan hamba Allah SWT yang mempunyai kewajiban menaati peraturan yang berlaku.

Alhamdulillah ini dilakukan di Rupajang, pungkas Ustad Alex. (Dms)

Sementara Kepala Rutan Kota Padang Panjang Auliya Zulfahmi  didampingi Ahmad  pembimbing keagamaan dan Ropik Afriadi salah seorang petugas Rutan pada media menambahkan, bimbingan mental dan kerohanian merupakan salah satu program pembinaan kerohanian bagi seluruh warga binaan muslim.
"Kami berharap program-program pembinaan kerohanian ini dapat menambah iman dan taqwa," katanya.

Fahmi mengatakan selama menjalani proses hukuman, para penghuni rutan Kota Padang Panjang  diberikan waktu untuk beribadah dan menerima bimbingan siraman rohani.

Bimbingan siraman rohani diberikan kepada para tahanan untuk menjaga hati dan jiwa tetap sejuk dan tetap tenang selama menjalani proses hukuman.

Seperti saat ini  katanya Kegiatan bimbingan rohani dipimpin oleh Ustad Allek Saputra dari Kota Padang Panjang selama memberikan bimbingan rohani didampingi petugas jaga untuk melakukan pengamanan.

Harapannya, setelah mereka kembali di tengah masyarakat, dapat menemukan jalan hidup yang benar dan tidak mengulangi perbuatan yang melanggar hukum kembali. (Dms)

Post a Comment

Previous Post Next Post