Wabup Pessel Membuka Acara Audit Kasus Stunting Tahap II Di Kabupatean Pessel 2022.


Realitakini.com-Pesisir Selatan 
Dalam rangka percepatan penurunan Stunting diperlukan pelaksanaan  kegiatan Audit kasus Stunting, Pembahasan Kasus dimoderatori  yang dilaksanakan oleh Kabid Pem bangun an dan Pengembangan Manusia Bapedalitbang, Ahmad Hidayat, SSTP. M.Si ,Ini  Acara Audit Kasus suntung dan Penyusunan Rencana Kerja tindak lanjut AKS tingkat Kabupaten Pesisir Selatan Tahun 2022, Kegiatan Audit Kasus Stunting ini dilaksanakan di Aula Pertemuan Bapedalitbang Kabupatean .Pessel , dibuka Wakil Bupati Pesisir Selatan Kamis (1/12) 

Dengan  mengikut sertakan Kepala UPT Puskesmas,Wali Nagari, Koorlap KB, Tenaga Gizi Puskesmas ,Tim Pendamping Keluarga, dan beberapa OPD dilingkungan Kabupaten Pesisir Selatan. Rangkaian acara pembukaan, diawali dengan menyanyi kan lagu Indonesia Raya dan Mars KB, selanjutnya lapor an Panitia yang disampaikan oleh Kabid Pengendali an Penduduk dan Keluarga Berencana Dinas Pemberdayaan Masyrakat Desa Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana ibu Dra. Meri Emilva.

Serta Pembukaan   Acara  Audit Kasus Stunting olehWakil Bupati Pesisir Selatan Apt Rudi Hariyansyah,S.SiWabup Rudi Hardiansyah menyampaikan bahwa personalan Stunting ini merupakan persoalan bersama. Penurunan Stunting sebesar 14 % pada tahun 2024, benar benar akan dapat dicapai apabila lintas OPD dan lintas program ber sinergi  dan satu visi misi.

“Penanganan Stunting harus dikerjakan keroyokan/ ber sama sama, bersinergi, semuanya harus berkolaborasi .“tegasnya.

Pelaksanaan  kegiatan Audit kasus Stunting  dalam hal ini  melakukan penyampaian hasil Audit Tinjauan Kasus Stunting di Kabupaten Pesisir Selatan.dalam pembacaan Tinjauan Kasus oleh Satgas sunting Hanifah,SKM. ditemukan 4 sampel kasus. Adapun kasus yang dibahas pada audit ini adalah Sampel Balita Stunting inisial "M",berasal dari Gurun Panjang Bayang utara, Sampel ke-dua yaitu Calon Pengantin beresiko, inisial "ASP" berasal dari Inderapura Timur ,Airpura. Sampel ke-tiga  yaitu ibu Hamil beresiko inisial "RN" berasal dari IV Koto Hilie Batang Kapas, dan Sampel ke-empat ber asal dari ibu Nifas beresiko atas nama "SR" berasal dari Kayu Gadang Sutera.

Dalam kegiatan ini juga diserahkan bantuan PMT (Penyerahan Bantuan Tambahan) dari BAPAK Asuh Anak Stunting: KPPN Painan dan Kepala Dinas DPMPDPPPKB Kepada Balita Stunting dari Nagari Koto Taratak Sutera dan Keluarga beresiko Stunting dari Gurun Panjang Bayang Utara. Selanjutnya penyampai an  pembahasan Kasus Stunting dan Faktor resikonya oleh  dari beberapa Pemateri yaitu Dr. Erly Wirdayani, Sp. A.M.Biomed.  serta dari Pakar Psikologi :

 Psikolog Muharrimah Khaira, MA. Dan dari Pakar Spesialis Obstetri Ginekologi  Dr. Susanti Apriyani, Sp.OG.(kmf/RK)

Post a Comment

Previous Post Next Post