Pemkot Blitar Bantu 234 Warganya yang Rumahnya Tidak Layak Huni

Realitakini.com-Kota Blitar 
Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Disperakaper) Pemerintah Kota (Pemkot) Blitar memberikan bantuan berupa pembangunan rumah layak huni (RLH) kepada 234 masyarakat Kota Blitar yang tersebar di 21 kelurahan.

Bahkan, bantuan pembangunan RLH ini sekaligus pembangunan rumah baru swadaya hingga jaringan instalasi listrik. Walikota Blitar Santoso secara simbolis menyerahkan langsung bantuan itu di aula Disperakaper Pemkot Blitar, Kamis (16/03/2023).

Walikota Santoso memastikan akan terus berupaya membantu warganya untuk memperoleh rumah yang layak huni. Diakuinya setiap tahun Pemkot Blitar tidak pernah absen memberikan bantuan peningkatan RTLH dari kategori ringan, sedang hingga berat.
Kamis (16/03/2023)

"Tahun ini, Pemkot Blitar memberikan bantuan tersebut kepada 234 penerima yang tersebar di 21 Ke lurahan di Kota Blitar. Bantuan akan dikirimkan langsung melalui rekening Bank Jatim ke masing-masing penerima," jelas Santoso. 

Dikatakannya, nominal yang diberikan juga bervariatif. Untuk kategori kerusakan ringan akan mendapat bantuan Rp 7,5 juta belanja material dan upah tukang Rp 1,4 juta. Sementara kerusakan sedang Rp 10 juta untuk material dan upah tukang Rp 1,8 juta. Sedangkan kerusakan berat Rp 15 juta bantuan material dan upah tukang Rp 2,1 juta.

"Bantuan ini rutin kita berikan setiap tahun, kali ini melalui rekening masing-masing penerima melalui Bank Jatim. Tahun berikutnya kalau anggaran lebih akan kita perbanyak penerimanya," tandasnya. 

Terpisah, Kepala Disperakaper Pemerintah Kota Blitar Erna Santi mengatakan, tahun ini Pemkot Blitar juga memberikan bantuan pembuatan rumah baru swadaya kepada 15 penerima.

Sementara, ada sekitar 10 warga lain juga memperoleh bantuan pemasangan paket instalasi listrik dengan kekuatan 900 watt. Bantuan ini untuk warga Kota Blitar yang berpenghasilan rendah dan belum memiliki hunian ataupun jaringan listrik.

"Pembangunn rumah baru swadaya untuk masyarakat berpenghasilan rendah, belum punya hunian, juga belum memiliki sambungan listrik," ungkapnya. (kmf/ed

Post a Comment

Previous Post Next Post