Honor Guru Ngaji dan Petugas Masjid Tak Kunjung Cair, Mana Janji Bupati Tanjabbar?


Realitakini.com, Tanjabbar
 
Guru ngaji dan petugas Masjid di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) menuntut hak mereka sesuai dengan janji Bupati Tanjabbar, Anwar Sadat untuk memberikan honor kepada setiap guru ngaji dan petugas Masjid yang berada di Wilayah Tanjabbar. 

Pasalnya, terhitung sejak Bulan Februari 2024 hingga saat ini, honor para guru ngaji dan petugas Masjid belum dibayarkan sama sekali sepeserpun. Hal itupun menuai sebuah pertanyaan besar bagi mereka.

Sebelumya, sebagian dari mereka telah meneken SPPD untuk pencairan disaat bulan puasa kemarin. Namun, ironinya hingga saat ini uang tersebut tak kunjung cair.

Berdasarkan pengakuan dari sumber yang dapat dipercaya, dirinya dan sejumlah rekan lainnya telah meneken SPPD di kelurahan Tungkal II (Dua) untuk dua bulan pembayaran berikutnya. Namun, hingga saat tak kunjung cair.

"Kalau tak salah seingat saya, untuk Kelurahan Tungkal II ini ada sekitar 30-50 orang yang menerima. Biasanya kami menerimanya selalu serempak di semua Kelurahan yang ada ini. Jadi, jika dananya cair disalah satu Kelurahan, semua kawan-kawan lainnya akan tahu," terang Sumber hang enggan disebut namanya, Kamis (12/9/2024).

Sementara itu, disumber yang berbeda pun juga mengatakan hal yang sama. 

"Bayangkan aja pak, jika satu Kelurahan itu ada setidaknya 30 orang, berapa banyak uangnya. Bukan masalah besarannya, tapi ini adalah hak yang menjadi kewajiban untuk dibayarkan oleh Pemerintah sebagai janji Bupati Tanjabbar," sebut sumber yang juga enggan disebut namanya. 

Menurutnya, meskipun honornya kecil, tetapi baginya nilai uang yang diterima akan lebih besar dan bermanfaat. Apalagi jika guru ngajinya seorang perempuan, tua dan janda lagi. Mereka tentunya akan membutuhkan hal itu.

"Kemana hati nurani kita sebagai manusia jika ini tidak disalurkan lagi. Apalagi jika disalah gunakan," ujarnya.

Saat disinggung dimana menandatangi SPPD pencairan dananya. Sumber menyebutkan di Kelurahan masing-masing.

"Dulunya lancar aja sebelum bulan puasa lalu. Namun terakhir bulan puasa kita neken, habis itu tidak keluar lagi dananya. Kita juga tidak tahu secara persis apa penyebabnya, dan di mana macetnya anggaran ini," katanya.

Sumber tersebut sangat menyayangkan atas kejadian hal ini. Kata sumber, dulunya Bupati Tanjabbar menjanjikan bahwa akan memberikan honor disetiap bulannya. Tapi, sudah terhitung enam bulan lamanya hingga saat ini honor tersebut belum dibayarkan. 

"Kami tidak butuh janji-janji manis. Kalau kenyataannya hanya diawal saja lancar, ternyata ujung-ujungnya macet. Apalagi hanya sebatas pencitraan politik, kita tidak butuh itu. Masyarakat sudah bisa menilai dan juga tidak bodoh, sehingga bisa dibodohi dengan janji manis,"pungkasnya.

Hingga berita ini ditayangkan, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat, Seketariat Daerah Tanjab Barat, Hidayat Kasuma, S.Sos. I disinyalir sebagai leading sektor masalah ini. Belum bisa dikonfirmasi. Begitu halnya dengan Pihak Kelurahan setempat. (Tim)

Post a Comment

Previous Post Next Post