Sebagai sesama selain Duka Mendalam yang dibarengi Belasungkawa tidak ada kata yang pantas kita ucapkan terkait Insiden Tragis yang menghantarkan Rike (52) Kepangkuan Sang Khaliq untuk selama lamanya, dalam Peristiwa Kebakaran Rumah Miliknya.
Saat dikonfirmasi Realitakini.com, Via Cell Rabu (14/5) Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, Eki Marlinda, Kepala Bidang Operasionql Pemadam Kebakaran Kabupaten Agam, membenarkan- terkait Peristiwa Amukan "Sigulambai" yang menghanguskan Hunian Permanen Milik Rike (52) itu terjadi sekitar pukul 16.50 WIB waktu setempat.
"Setelah menerima laporan adanya Peristiwa Kebakaran Rumah Warga, itu Tim Gerak Cepat menuju- titik lokasi Kebakaran, selang beberpa waktu dengan satu komando tim baji baku sebagai mana ter tuang dalam SOP Pemadaman, Kobaran Api berhasil dipadamkan," Ungkap Eki.
Berdasarkan informasi sementara yang didapat dari keterangan berbagai saksi dan warga sekitar ke- bakaran yang menghanguskan Rumah Permanen berukuran 15 x 12 Meter persegi milik Almarhum- Gadih itu dipicu akibat Ledakan Kompor Gas yang diduga ada kebocoran saat tengah memasak, dan- Api dengan cepat membesar sehingga tidak terkendali.
"Namun apa dikata Tuhan berbuat sekendaknya Kejadian ini mengakibatkan 1 orang Korban Meninggal Dunia serta satu orang lainnya mengalami luka bakar yang cukup seriyus sehingga dilarikan kerumah sakit untuk segera mendapatkan perawatan insentif" jelas Eki Marlinda.
Karena terbawa tiupan Angin kencang Kobaran Sigulambai yang sulit dikendalikan ini selain meluluh lantakan Rumah Korban, juga nyaris merembet dan melahap Bangunan di sekitarnya Namun berkat- upaya dan kerja keras tim tiga unit rumah warga sekitar berhasil diselamatkan dari jangkauan kobaran api, meski satu bangunan lainnya mengalami rusak ringan.
"Dalam hitungan sementara Kerugian yang timbul akibat Peristiwa Kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 350 juta, dalam hal ini kami menghimbau kepada seluruh Masyarakan agar kejadian ini menjadi peng ingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati saat menggunakan Peralatan Masak, atau Pemantik api lain dalam bentuk apa pun terutama Kompor Gas," tambahnya.
Pada Penanganan Peristiwa Kebakaran kali ini Tim Sang Penakluk Sijago merah dengan semboyan "Pantang Pulang Sebelum Api Padam", Kabupaten Agam ini turunkan 3 Unit Armada Pemadam,dengan 2 Unit Armada Bantuan dari Kota Bukittinggi, serta 2 Unit dari Kota Padang Panjang, baji baku bahu membahu dengan jumlah 40 orang Personil, serta Soliraritas 60 orang Petugas Gabungan, termasuk masuk Anggota Redkar dan KSB IV Koto, serta Warga sekitar yang turut berpartisifasi. (Bagindo)
Agam, Realitakini.com - Sungguh tidak dinyana Kediaman salah seorang warga Jorong Pakan Usang, Nagari Koto Tuo, Kecamatan IV Koto, Kabupaten Agam, Ludes dilahap "Sigulambai" (Baca-Jago Merah) Rabu (14/5) sore.
Sebagai sesama selain Duka Mendalam yang dibarengi Belasungkawa tidak ada kata yang pantas kita ucapkan terkait Insiden Tragis yang menghantarkan Rike (52) Kepangkuan Sang Khaliq untuk selama lamanya, dalam Peristiwa Kebakaran Rumah Miliknya.
Saat dikonfirmasi Realitakini.com, Via Cell Rabu (14/5) Kepala Satpol PP dan Pemadam Kebakaran, Eki Marlinda, Kepala Bidang Operasionql Pemadam Kebakaran Kabupaten Agam, membenarkan ter kait Peristiwa Amukan "Sigulambai" yang menghanguskan Hunian Permanen Milik Rike (52) itu terjadi sekitar pukul 16.50 WIB waktu setempat.
"Setelah menerima laporan adanya Peristiwa Kebakaran Rumah Warga, itu Tim Gerak Cepat menuju titik lokasi Kebakaran, selang beberpa waktu dengan satu komando tim baji baku sebagai mana tertuang dalam SOP Pemadaman, Kobaran Api berhasil dipadamkan," Ungkap Eki.
Berdasarkan informasi sementara yang didapat dari keterangan berbagai saksi dan warga sekitar ke bakaran yang menghanguskan Rumah Permanen berukuran 15 x 12 Meter persegi milik Almarhum Gadih itu dipicu akibat Ledakan Kompor Gas yang diduga ada kebocoran saat tengah memasak, dan Api dengan cepat membesar sehingga tidak terkendali.
"Namun apa dikata Tuhan berbuat sekendaknya Kejadian ini mengakibatkan 1 orang Korban Meninggal Dunia serta satu orang lainnya mengalami luka bakar yang cukup seriyus sehingga dilarikan kerumah sakit untuk segera mendapatkan perawatan insentif" jelas Eki Marlinda.
Karena terbawa tiupan Angin kencang Kobaran Sigulambai yang sulit dikendalikan ini selain meluluh lantakan Rumah Korban, juga nyaris merembet dan melahap Bangunan di sekitarnya.Namun berkat upaya dan kerja keras tim tiga unit rumah warga sekitar berhasil diselamatkan dari jangkauan kobaran api, meski satu bangunan lainnya mengalami rusak ringan.
"Dalam hitungan sementara Kerugian yang timbul akibat Peristiwa Kebakaran ini ditaksir mencapai Rp 350 juta, dalam hal ini kami menghimbau kepada seluruh Masyarakan agar kejadian ini menjadi peng ingat bagi kita semua untuk selalu berhati-hati saat menggunakan Peralatan Masak, atau Pemantik api lain dalam bentuk apa pun terutama Kompor Gas," tambahnya.Pada Penanganan Peristiwa Kebakaran kali ini Tim Sang Penakluk Sijago merah dengan semboyan
"Pantang Pulang Sebelum Api Padam",Kabupaten Agam ini turunkan 3 Unit Armada Pemadam kebakar dengan 2 Unit Armada Bantuan dari Kota Bukittinggi, serta 2 Unit dari Kota Padang Panjang, baji baku bahu membahu dengan jumlah 40 orang Personil, serta Soliraritas 60 orang Petugas Gabungan,termasuk Anggota Redkar dan KSB IV Koto, serta Warga sekitar yang turut berpartisifasi. (Bagindo)