Realitakini.com-Jakarta
Wakil Gubernur Sumatera Barat (Wagub
Sumbar), Vasko Ruseimy, secara resmi menutup Musyawarah Nasional (Munas) I
Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Keluarga Minang (DPP IKM) yang digelar di Hotel
Santika Premiere, Jakarta, pada Jumat (23/5/2025) malam.
Dalam pidato penutupannya, Vasko menegaskan pentingnya
filosofi perantauan Minang untuk terus dijaga dan diamalkan.Dalam suasana hangat penuh kekeluargaan, Vasko
menyampaikan rasa bangganya dapat hadir dan berkumpul bersama tokoh-tokoh Minang
dari seluruh penjuru Indonesia.
Ia memuji semangat solidaritas dan kekompakan para
perantau yang telah membuktikan peran besarnya dalam membangun daerah asal.
“Sangat berbangga sekali saya bisa berkumpul di sini,
di rantau, di Jakarta, dengan seluruh orang-orang Minang yang top-top dari
seluruh Indonesia,” ujarnya.Tak hanya memberi apresiasi, Vasko juga me nyentil arah
gerak organisasi perantau Minang ke depan.
Menurutnya, organisasi perantauan seperti IKM harus
menjadi sponsor bagi pembangunan kampung halaman, bukan sebaliknya.
“Yang paling betul itu, organisasi rantau sponsornya
memang dari Himbara, bukan dari kampung. Jadi, orang rantau harus mambaok ka
kampuang, bukan dari kampuang mambaok ka Jakarta, ka rantau,” tegasnya
menggunakan bahasa Minang yang langsung disambut tepuk tangan hadirin.
Penutupan resmi Munas ditandai dengan ucapan
“Alhamdulillah” dari Vasko, mengakhiri rangkaian kegiatan yang penuh makna dan
sejarah bagi keluarga besar Minang di perantauan.Sebelumnya, Munas IKM I berhasil memilih Andre Rosiade
sebagai Ketua Umum DPP IKM periode 2025–2030 melalui mekanisme aklamasi yang
dipimpin langsung oleh Arteria Dahlan.
Momen itu juga menjadi ajang estafet kepemimpinan dari
Fadli Zon sebagai Ketua Umum demisioner, yang menyatakan siap tetap mendukung
IKM dalam kapasitas lain.Kehadiran Wagub Vasko di Munas IKM menjadi bukti nyata
dukungan penuh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumbar terhadap kontribusi besar
para perantau.
Ia berharap, kolaborasi antara ranah dan rantau dapat
terus diperkuat dalam rangka membangun Sumbar dari segala lini.
“Rantau dan ranah itu dua sisi mata uang yang tak
terpisahkan. Kalau kita saling mendukung, Insya Allah Minang akan selalu maju,
di manapun kita berada,” tutup Vasko.Munas IKM I ini menandai tonggak baru dalam
konsolidasi kekuatan perantau Minang untuk berkontribusi lebih nyata bagi
kampung halaman. (*)
Tags:
Sumbar
