Wabup Ahmad Fadly menyatakan bahwa kegiatan wakaf hafidz ini sejalan dengan program unggulan daerah, yakni Satu Rumah Satu Hafidz. "Kegiatan ini sejalan dengan program unggulan daerah yaitu satu rumah satu hafidz, untuk itu pemerintah daerah selalu mendukung kegiatan ini sehingga rumah-rumah tahfidz yang ada di Tanah Datar bisa terus berkembang dan semakin banyak anak-anak yang bisa dididik di rumah tahfidz," ujar Wabup.
Lebih lanjut, Wabup berharap dengan semakin banyaknya para hafidz Quran yang lahir dari rumah-rumah tahfidz, Tanah Datar akan dijauhkan dari segala bencana dan musibah. Ia mengutip pesan Bupati Tanah Datar bahwa satu orang hafidz akan dijaga oleh 10.000 Malaikat. "Dengan banyaknya hafidz maka akan semakin banyak pula Malaikat yang akan menjaganya. Dari itu, kita juga berharap daerah kita akan selalu dijauhkan dari segala bencana," tambahnya.
Dalam menghadapi perkembangan teknologi informasi yang pesat, Wabup menekankan bahwa mendekatkan anak-anak dengan Al-Qur'an adalah benteng terkuat untuk melindungi mereka dari pengaruh negatif. "Para hafidz sudah pasti dekat dengan agama dan Al Quran. Dan ini adalah benteng terkuat untuk menghindarkan anak-anak kita dari pengaruh negatif dari kemajuan teknologi saat ini," pesannya kepada para santri untuk terus meningkatkan hafalan dan menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup.
Kepada para orang tua wali santri, Wabup Ahmad Fadly menyampaikan apresiasi dan terima kasih karena telah mendorong anak-anak mereka menjadi seorang hafidz Quran. "Semoga perjuangan bapak dan ibu akan mendapatkan pahala yang berlimpah dari Allah SWT," pungkasnya.
Sementara itu, Angku Datuak Panjang, selaku pengurus Rumah Tahfidz Darussalam Koto Baru, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran Wabup Ahmad Fadly yang dianggapnya sebagai bentuk perhatian dan dukungan pemerintah. Ia menyebutkan bahwa wakaf hafidz ini merupakan yang pertama sejak berdirinya rumah tahfidz pada tahun 2017. "Ke depan, kami akan berupaya bisa melakukannya setiap tahun," tutupnya. (**)
Mailis
