-Malayapura Heritage Film Festival (Maheff) mengelar festival film yang bertemakan alam Minangkabau mengangkat kisah banyak di temukan di kalangan masyarakat salah satunya dengan judul Pabaruak karya Daprian Syahputra.
Pemutaran film oleh Maheff dilaksanakan di halaman Masjid Islah Nagari Tuo Pariangan dihadiri oleh Camat Pariangan, wali nagari Pariangan Tasman, SE, Ak, pelaku sinema dari Maheff, dan masyakat, Sabtu (05/07/2025)
Film Pabaruak sendiri menceritakan bagaimana keberlanjutan profesi mencari reski sebagai pemetik buah kelapa dengan menggunakan tenaga monyet sebagai sarana untuk memetik buah tersebut dan itu sudah menjadi turun temurun dalam keluarga.
Dalam kisah juga digambarkan bagaimana si anak pemetik buah kelapa harus menerima bulian dari teman temannya sampai akhirnya dia nekat mau meracuni monyet tersebut walau pada akhirnya pembuli menerima karma digigit ular dan diselamatkan oleh anak yang di bulinya dengan memberinya air kelapa.
Sementara ayahnya karena diajak teman nya ikut demo pulang dalam keadaan menderita luka. Disini adalah gambaran nyata kehidupan di kalangan masyarakat namun kebaikan tetap lah kebaikan, dengan inti tema dari film tersebut "Sebelum berkata dan bertindak harus dipikirkan dahulu"
Film Pabaruak sendiri menurut Daprian Syahputra saat memberikan sambutan mengatakan film tersebut berlatar belakang di nagari Pariangan kecamatan Pariangan dengan tema film Falsafah "Alam takambang jadi guru sudah meraih banyak penghargaan 10 proposal sebagai film terbaik dan menyisihkan 400 peserta
"Film Pabaruak menerima penghargaan di dalam negeri seperti Finalis pada festival tahun 2023, judul Film pada festival film tahun 2023, sutradara dan penulis sinema terbaik dan luar negeri pada festival film internasional baik di Asia pada festival film tahun 2022 di costarika, setelah itu festival di Palermo italia, penulis serumpun film melayu di jambi, dan festival film di Filipina, " tukasnya. (**)
Mailis J
Tags:
Tanah datar