Bupati Blitar Bersama DPRD Kabupaten Blitar Tinjau Gedung DPRD Yang Dibakar Dan Di jarah Massa Tak Dikenal

Realitakini.com-Blitar
Bupati Blitar, Rijanto Bersama DPR kabupaten Blitar melaksanakan pe ninjauan Gedung DPRD- kabupaten Blitar yang dibakar masa tidak dikenal pada Sabtu malam (30/08/2025).

Blitar berubah mencekam, ratusan orang berkonvoi dengan sepeda motor dari arah barat, sebagian me ngenakan penutup wajah, tujuan mereka jelas Gedung DPRD Kabupaten Blitar. Dalam hitungan menit, pagar gedung roboh diterjang massa. Mereka menyerbu masuk ke setiap ruangan, menjarah barang-barang berharga, menghancur kan fasilitas, dan menyalakan api di ruang-ruang rapat. Laporan awal me nyebut kerugian mencapai Rp50 miliar.

Senin pagi (01/09/2025), asap sisa ke bakaran masih tercium saat Bupati Blitar Rijanto meninjau langsung re runtuhan gedung bersama anggota dewan lintas fraksi. Dengan wajah muram , ia mengaku terpukul melihat gedung rakyat kini berubah jadi puing.

“Ini bukan demonstrasi, bukan pe nyampaian aspirasi. Ini namanya penjarahan dan kerusuhan. Sanksi pidanany bisa berat sekali,” jelas Rijanto. Bupati juga menilai kuat bahwa ke rusuhan ini tidak murni digerakkan warga Blitar.

“Isunya banyak pelaku dari luar  daerah. Saya juga meyakini itu, soalnya kalau orang Blitar tidak mungkin me lakukan hal seperti ini,” ucapnya.

Dari hasil tinjauan, kerusakan begitu parah. Arsip-arsip penting terbakar, proyektor dan perangkat elek tronik hilang dijarah, serta ruang rapat utama nyaris rata dengan api. Namun bebe rapa dokumen masih bisa diselamat kan.Meski begitu, Bupati Rijanto menegas kan semangat bangkit harus tetap ada.

“Saya dorong DPRD dan Sekwan untuk bangkit. Setelah olah TKP oleh kepolisi an, kita bersihkan, kita inventarisir, lalu kita tata ulang kembali,” ujarnya.Instruksi khusus juga diberikan kepada ASN di lingkungan Pemkab Blitar.

“Besok ASN memakai pakaian bebas, menggunakan plat nomor biasa, tidak merah. Kita tidak perlu memamerkan harta kekayaan sebagai pejabat publik ,” kata Rijanto.

Dari hasil investigasi sementara, massa penyerang diketahui tidak hanya ber asal dari Blitar. Ada yang datang dari Yogyakarta, Grobogan, Tuban, hingga Kediri.Forkopimda pun telah menggelarm rapat darurat hingga ke tingkat ke camatan, kelurahan, dan desa untuk meredam situasi.

“Kita harus ciptakan kondisi yang adem dan kondusif,” pungkas BupatiKini, gedung DPRD Kabupaten Blitar yang seharusnya menjadi rumah as- pirasi rakyat justru menyisakan puing-puing kebakaran dan jejak pen jarah an. Pemerintah daerah memasti kan revitalisasi segera dilaku kan agar simbol demokrasi di Blitar itu kembali tegak. (*)

Post a Comment

Previous Post Next Post