Dalam suasana yang penuh apresiasi itu, Hendri memaparkan dua inovasi unggulan yang lahir dari komitmen kuat Pemerintah Kota (Pemko) Padang Panjang untuk menghadirkan pemerintahan yang efisien, terbuka, dan berpihak kepada masyarakat.
Menurut Hendri, inovasi bukan lagi pilihan, tetapi keharusan di era modern. Pemerintah daerah dituntut berpikir kreatif dalam melayani publik agar pembangunan berjalan lebih cepat, efektif, dan tepat sasaran.
“Tahun 2025 ini, Pemko Padang Panjang berhasil meluncurkan 252 inovasi, dan 251 di antaranya sudah dikirim untuk dinilai. Kami memastikan setiap bidang di lingkungan Pemko memiliki minimal satu inovasi yang berdampak nyata,” ujar Hendri penuh keyakinan.
Ia menekankan bahwa keberhasilan ini tidak lepas dari budaya kerja kolaboratif dan semangat perubahan yang tumbuh di seluruh OPD. “Kami tidak hanya membuat ide, tetapi memastikan inovasi itu hidup, dirasakan, dan bermanfaat bagi masyarakat,” tambahnya.
“Melalui SIMTARU, semua aktivitas tata ruang bisa dimonitor secara digital. Investor juga dapat mem peroleh data akurat sebelum berinvestasi. Ini membuat proses pembangunan lebih cepat, efisien, dan hemat biaya,” jelasnya.
Hendri menyebut, SIMTARU menjadi bukti bahwa Padang Panjang terus bergerak menuju pemerintah an berbasis data dan teknologi. “Kami ingin menjadi kota kecil dengan gagasan besar, di mana setiap kebijakan lahir dari data dan inovasi,” ucapnya tegas Selain inovasi digital, Hendri juga mengangkat program Bakti Praja dan Pemadam di Kelurahan (BAPERAN) sebagai inovasi non-digital unggulan yang lahir dari semangat gotong royong dan kepedulian sosial.
Program BAPERAN memperkuat sinergi antara Satpol PP dan Damkar dengan masyarakat, melalui kegiatan seperti pembersihan fasilitas umum, bantuan pendidikan bagi anak yatim piatu, penyediaan pangan bagi warga kurang mampu, hingga kolaborasi bersama karang taruna, PKK, dan lembaga adat.
“BAPERAN adalah bentuk nyata pelayanan dasar yang menyentuh langsung kehidupan warga. Kami ingin menghadirkan pemerintahan yang tidak hanya bekerja dari balik meja, tapi turun langsung di tengah masyarakat,” ujar Hendri.
Dalam kesempatan itu, Hendri Arnis turut didampingi oleh Kepala Bappeda Putra Dewangga, Kepala Dinas PUPR Wita Desi Susanti, serta Kepala Satpol PP dan Damkar Benny. Kehadiran mereka me- nunjukkan soliditas dan semangat kolektif dalam mengembangkan inovasi daerah.
Kehadiran Padang Panjang di panggung nasional ini menjadi simbol bahwa inovasi bukan milik kota- besar saja. Dengan komitmen, kerja keras, dan kepemimpinan yang kuat, kota kecil pun mampu ber suara di tingkat nasional.
Ajang IGA 2025 juga diikuti oleh sejumlah kepala daerah lainnya, di antaranya Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Ahmad Laiman, Wali Kota Surakarta Respati Achmad Ardianto, Wali Kota Palembang Ratu Dewa, dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Penampilan Hendri Arnis mendapat perhatian karena memadukan data, narasi, dan semangat kemajuan yang menginspirasi. Ia menutup presentasi dengan pesan bahwa inovasi adalah bagian dari ibadah pelayanan kepada masyarakat.
“Setiap ide yang kita lahirkan adalah bentuk pengabdian. Karena sejatinya, inovasi adalah cara kita men cintai kota ini,” tutupnya disambut tepuk tangan peserta forum.
Dengan tampilnya Padang Panjang di ajang nasional ini, semangat inovasi yang dibangun Hendri Arnis membuktikan bahwa kota kecil pun bisa menjadi contoh besar bagi Indonesia. (Heri)


