Realitakini.com-Agam,
Di tengah hujan yang tak henti mengiris lereng-lereng Malalak, ada sekelompok tangan yang tak gentar oleh gelap dan lumpur.Sabtu (6/12), tiga petugas Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Agam Fuaddi, Yudi, dan Riko, melangkah pelan namun pasti menuju Jorong Limo Badak, membawa satu misi yang lebih berat dari ransel di punggung: menghidup kan kembali komunikasi bagi warga terdampak bencana.
Langit kelam turun rendah, hujan meng guyur tanpa jeda, dan sisa material longsor masih memagari jalanan. Mobil tak lagi berdaya, memaksa tim melanjutkan per jalanan dengan sepeda motor.Di setiap tanjakan yang licin, motor terselip dan melebar, namun tekad itu tidak pernah goyah. Mereka men dorong , menahan, melanjutkan seperti irama pengabdian yang disusun oleh keberanian.
“Dalam situasi bencana, komunikasi itu tidak boleh putus. Meski hujan deras, kami tetap turun karena warga membutuhkan akses internet untuk koordinasi darurat,” ujar Fuad, suaranya tegas mengimbangi gemuruh alam.
Sesampainya di Limo Badak, tanpa me nunggu langit bersahabat, mereka segera mendirikan perangkat Starlink sebuah jembatan digital bagi warga yang terputus dari dunia luar. Dalam rintik hujan, mereka merangkai kabel, menyelaraskan antena, dan memastikan sinyal menemukan jalannya.
Beberapa menit kemudian, perangkat itu menyala.Cahaya kecil, namun cukup untuk menyalakan kembali harapan.
Kepala Dinas Kominfo Agam, Roza Syafdefianti, menegaskan bahwa pemasangan internet darurat ini merupa kan langkah cepat pemerintah daerah memastikan komunikasi di wilayah terdampak tetap terjaga.
“Limo Badak sempat sulit diakses pasca bencana. Karena itu pemasangan internet darurat menjadi prioritas agar koordinasi lapangan tidak terhambat. Ini komitmen kami hadir di titik yang paling mem butuh kan,” ujarnya.
Roza juga memuji dedikasi timnya yang menaklukkan medan ekstrem bukan dengan keluhan, tetapi dengan rasa tanggung jawab.
“Kami bangga pada teman-teman di lapangan. Hujan, kabut, dan tanah yang labil tidak menghalangi mereka bekerja untuk masyarakat,” tambahnya. Dari masyarakat, apresiasi mengalir seperti air yang akhirnya menemukan jalan.
“Terima kasih kepada Diskominfo Agam. Internet ini sangat membantu kami menyampaikan informasi dan ber koordinasi,” ungkap Kepala Jorong Limo Badak.
Pemasangan Starlink ini bukan sekadar urusan perangkat dan sinyal.Ini adalah kisah tentang langkah-langkah kecil yang membawa perubahan besar.Tentang pemerintah yang hadir bukan hanya dalam rapat dan kebijakan,tetapi juga dalam jejak lumpur, peluh, dan keberanian.
Kini, dengan berfungsinya Starlink di Jorong Limo Badak, arus komunikasi kembali mengalir. Ko ordinasi penanganan bencana kembali bergerak lebih cepat, lebih terarah.
Di tengah murkanya alam, perjuangan tim Diskominfo Agam menjadi seberkascahaya: sederhana, namun menyelamat kan banyak jiwa.(Bagindo)
Tags:
Pariwara



