Realitakini.com-Padabg
Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, Nanda Satria,mengapresiasi langkah strategis Dinas Perhubungan (Dishub) Provinsi Sumatera Barat dalam mengurai kemacet an parah di ruas Padang Solok via Sitinjau Lauik.
“Beberapa waktu lalu kami berkoordinasi dengan sejumlah pihak, termasuk Dishub, agar rekayasa lalu lintas di Sitinjau Lauik segera dilakukan. Kami mengingatkan agar jalur itu tidak ‘chaos’. Walaupun sekitar 2–3 hari sempat macet parah, alhamdulillah berkat kerja keras Dishub dan semua pihak , kemacetan bisa terurai dan jauh lebih lancar dari sebelumnya,” ujarnya, Jumat (12/12).
Menurut Nanda, Sitinjau Lauik merupakan jalur ekstrem yang rawan penumpukan kendaraan, terlebih saat volume lalu lintas meningkat. Karena itu, kebijakan pengalih an jam operasional angkutan barang ke pukul 20.00–06.00 WIB berdasar kan Surat Pengumuman Gubernur dinilai sangat tepat.
“Pengaturan ini krusial untuk mengendalik an arus lalu lintas di Sitinjau Lauik,” katan ya.
Selain itu, Dishub juga memperpanjang waktu pengawasan truk hingga pukul 22.00 WIB melalui pos penyekatan, serta menambah personel di Ladang Padi dan Rumah Makan Mintuo di perbatasan Kabupaten Solok. Penambahan ini dilaku kan untuk memperkuat pengaturan lalu lintas dan mempercepat respons terhadap kecelakaan maupun kemacetan.
Dishub turut menyiagakan Tim Urai di titik-titik bottleneck serta Tim Urai Mobile untuk mencegah kendaraan mengambil jalur kanan. Penindakan tegas juga dilaku kan melalui koordinasi dengan Kepolisian, termasuk menggunakan ETLE Handheld.
“TNI juga ikut membantu petugas di lapang an ketika terjadi kemacetan panjang,” kata Nanda.
Selain pengaturan lalu lintas, Dishub ber koordinasi dengan BPJN dan BMCKTR untuk membuka jalur alternatif seperti Lembah Anai dan Maninjau bagi kendara an roda dua dan roda empat, sehingga beban tidak terpusat di Sitinjau Lauik saja.
Nanda menegaskan pentingnya kedisiplin an masyarakat dalam mendukung upaya pengendalian lalu lintas.
“Pengguna jalan harus mematuhi pengalih an jam operasional truk. Jangan menyalip atau mengambil jalur kanan saat antrean karena itu memperparah kemacet an dan meningkatkan risiko kecelakaan,” ucapnya.
Ia juga mengingatkan para pengendara untuk memastikan kondisi kendaraan prima saat melintasi kawasan dengan medan ekstrem tersebut.
“Utamakan keselamatan, dan jangan memaksakan perjalanan jika cuaca atau kondisi lalu lintas tidak memungkinkan,” tambahnya.
Nanda berharap, sinergi antara kebijakan pemerintah, penegakan hukum oleh Ke polisian, dan kesadaran masyarakat dapat menjaga kelancaran serta keselamat an di jalur vital Sumatera Barat itu.
Tags:
DPRD Provinsi
