Pasca TMMD Reguler Brebes, Masyarakat Kalinusu Berharap Rekonstruksi Bendungan Notog

 


Realitakini.com-Brebes,

Sakwad (41), Kepala Dusun Karanganyar, Desa Kalinusu, Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, mengapresiasi upaya Pemkab Brebes dan Kodim 0713 Brebes, terkait pembangunan infrastruktur berupa pembukaan jalan dari dusunnya menuju Dusun Kedung Kandri yang selama 40 tahun lebih terisolasi dari 12 dusun lain di desanya.

“Sangat tepat jika TMMD Reguler hadir di Kalinusu untuk menjawab harapan 100 KK warga Dusun Kedung Kandri yang selama ini harus naik rakit menyeberang Kali Pemali, dan melanjutkan perjalanan darat melewati sejumlah desa di kecamatan tetangga (Bantarkawung) dan Kecamatan Bumiayu, hanya untuk ke kantor desanya,” bebernya, Rabu (16/9/2020).

Selain itu menurutnya, pembangunan jalan baru sepanjang 1,6 kilometer lebar 4-6 meter itu, akan membuka peluang perkembangan pemukiman warga di sepanjang jalan TMMD menuju Kedung Kandri, yang semula berupa hamparan persawahan tadah hujan.

Akses jalan baru itu akan membuka pengelolaan tanah kas desa (bengkok) dari 5 desa (Kalinusu, Kalilangkap, Kalisumur, Pamijen, Kaliwadas) seluas 35 hektar yang juga dilewati jalan TMMD, termasuk rencana dijadikan agrowisata.

Pasalnya, tanah bengkok itu selama ini kurang digarap karena aksesnya hanya jalan setapak sehingga hasil pertaniannya pun tidak maksimal.

Menurut Kepala Desa Kalinusu, Wasid (44), dengan luas lahan pertanian yang dominan di desanya dan mayoritas warganya petani, setelah jalan itu jadi tentunya akan sangat mempermudah aktivitas pertanian warganya.

“Bagi Warga Kedung Kandri, jalan TMMD ini akan menjadi jalan utama untuk pertanian, pendidikan dan kesehatan menuju Polindes yang ada di samping Kantor Balai Desa Kalinusu,” ungkapnya.

Pada sisi lain pembangunan non fisik TMMD Reguler berupa berbagai penyuluhan, sosialisasi dan pelatihan, tenatu akan sangat menambah wawasan dan meningkatkan SDM guna mengolah tanah kering di desanya agar lebih produktif.

“Di non fisik TMMD Reguler, nantinya aka nada penyuluhan/sosialisasi dan pelatihan, khususnya di bidang pertanian dan peternakan, sehingga hadirnya TMMD Reguler menjadikan nilai lebih bagi para warga kami,” ujarnya.

Soal Air Pertanian

Lebih lanjut dikemukakannya, di saat musim kemarau, dapat dipastikan banyak warganya yang memilih menelantarkan sawah mereka karena kesulitan air, dan dapat dikatakan bahwa hamparan sawah yang ada di Kalinusu adalah tadah hujan semenjak Bendungan Notog di Kali Pemali sebagai sumber utama air pertanian, jebol pada 2017 silam.

Untuk itulah dirinya mewakili 8.448 jiwa dari 2.664 KK di Kalinusu, menaruh harapan besar kepada PSDA Provinsi Jateng, mempercepat pembangunan kembali bandungan itu karena airnya sangat dibutuhkan untuk pertanian demi kesejahteraan masyarakatnya.

Itu karena rekonstruksi bendungan adalah kewenangan dinas tersebut. Menurut Wasid, telah dilakukan survey beberapa kali, sedangkan dari hasil survey itu, estimasi anggaran perbaikan senilai kurang lebih Rp. 3 miliar. (Aan/Red)

Post a Comment

Previous Post Next Post