Walikota Blitar Santoso Kukuhkan Pokja Kampung Keluarga Berkualitas Sukseskan Program KB Kota Blitar 2020.

Realitakini.com-Blitar
Dinas Pemberdayaan Perempuan,dan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kota Blitar, menggelar giat Pengukuhan Kelompok Kerja (Pokja) Keluarga Berkualitas dan Pengukuhan Kampung Berkualitas Kota Blitar 2020 di Balai Kusumo Wicitro Kota Blitar Jawa Timur. Kamis 03/09/2020.

ketika ditemui Walikota Blitar Drs. Santoso yang didamping Kadis P3AP2KB Dra. Sulistiani MM, seusai kegiatan tersebut menuturkan, bahwa kami tidak akan jemu dalam menyampaikan "pentingnya protokol kesehatan dan memasyarakatkan hidup new normal agar rantai penyebaran covid 19 segera dapat diputus".

lebih lanjut Santoso menerangkan, "terkini di kota Blitar ada enam kampung KB berkualitas yang tersebar di tiga kecamatan. Pengurus-pengurus kampung KB berkualitas tersebut sudah dikukuhkan untuk bertugas.
Para pengurus kampung KB berkualitas diproyeksikan bertugas memotivasi masyarakat kota Blitar mengikuti program KB. Program KB itu tidak hanya diperuntukkan bagi wanita saja, melainkan juga untuk Pria. Ditegaskannya, bagi setiap warga kota Blitar khususnya kaum pria yang mengikuti program KB, oleh pemerintah daerah bakal diberikan reward berupa uang senilai dua juta rupiah".

"Untuk itulah, lanjut dia, masyarakat kota Blitar tidak usah galau jika sudah mengikuti program KB lantas tidak akan lagi memiliki keturunan. Pasalnya, program KB itu bisa dipasang dan/atau dilakukan, juga bisa dilepas. Artinya, untuk Pria, program KB yang dilakukan berupa MOP (Metode Operasi Pria) dan Wanita berupa MOW (Metode Operasi Wanita) bisa dikendalikan sesuai selera masing-masing yang berkepentingan".

"Sehingga program KB ini juga mampu mengendalikan pemenuhan biologis setiap orang. Kan MOP atau MOW itu bisa dilepas, jadi jangan khawatir kalau ingin memiliki keturunan lagi," tutupnya.

Dra Sulistiani MM, Kepala Dinas P3AP2KB Kota Blitar mengatakan, Pikiran kita konsentrasi ekonomi kita, adalah konsentrasi pembiayaan yang kita lakukan untuk pemenuhan kebutuhan keluarga. Itu InsyaAllah akan bisa lebih konsen, bisa lebih memberikan pembimbingan kepada putra-putrinya sampai pada tujuan akhir yang diharapkan. Berbeda dengan kalau keluarganya banyak tidak didukung program KB, maka pasti beban keluarganya besar. Kalo semua pihak baik pemerintah dan masyarakat mau bekerjasama, pasti pengelolaan kebutuhan pembiayaan ini juga relatif, meskipun letak relatif besar ada disetiap individu pasti bisa memaksimalkan upaya yang kita lakukan di dalam membangun keluarga bahagia.(humas/edy)

Post a Comment

Previous Post Next Post