Kemudian untuk belanja daerah sebesar Rp 6,71 triliun yang terdiri dari belanja operasi sebesar Rp5,08 triliun, belanja modal Rp665,95 miliar, belanja tidak terduga Rp53,81 miliar dan belanja transfer Rp917,64 miliar. Menurut dia defisit anggaran pada Rancangan APBD 2021 diperkirakan sebesar Rp200 miliar yang sepenuhnya dapat ditutupi pembiayaan netto atau selisih penerimaan pembiayaan dengan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan pembiayaan diperkirakan Rp200 miliar dan pengeluaran pembiayaan diperkirakan Rp20 miliar.
"Tentu dengan postur APBD 2021 diharapkan mengakomodir program dan kegiatan yang menjadi prioritas serta alokasi belanja yang sifatnya \"mandatory spending," kata dia. Sementara itu Ketua DPRD Sumatera Barat Supardi mengatakan APBD 2021 merupakan APBD krusial karena menjadi yang terakhir bagi Gubernur dan Wakil Gunernur Sumbar periode 2016-2021.
Hal itu bertujuan untuk mewujudkan visi misi dan program strategis yang telah dijabarkan dalam RPJMD 2016-2021. Sebagai APBD terkahir, alokasi diprioritaskan untuk memenuhi capaian kinerja RPJMD yang belum tercapai, namun karena pandemi COVID-19 sesuai amanat Permendagri 64 2020 alokasi anggaran 2021 harus digunakan untuk penanganan pandemi maupun penanganan dampak ekonomi. \"Penentuan program harus selektif, efektif, efisien dan tepat sasaran serta memperhatikam skala prioritas," pungkasnya.(w/r)