Bupati Agam Andri Warman, Intruksikan PBM Tatap Muka Dihentikan Sementara.

Realitakini.com- Agam
Dampak lonjakan kasus terkonfirmasi baru covid-19 di kabupaten Agam yang dalam dua pekan terakhir sudah memperlihatkan gejala menguatirkan, bahkan sudah muncul klaster-klaster baru yang berdampak luas di seluruh kecamatan.

Yang memprihatinkan, klaster baru yang muncul saat ini, didominasi beberapa kelompok kasus di beberapa sekolah, menyusul munculnya kasus terkonfirmasi di MAN Pulai, Lubukbasung, SMAN 2 Lubukbasung, SMAN 1 Lubukbasung, SMPN 2 Lubukbasung, IPDN Baso dan beberapa sekolah lain.

Menyikapi kondisi itu, bupati Agam menginstruksikan penghentian sementara kegiatan proses belajar belajar (PBM) tatap muka yang sudah diberlakukan di kabupaten Agam sejak akhir tahun lalu.
Instruksi bupati Agam itu, merupakan kesimpulan dari hasil rapat koordinasi gabungan dari seluruh unsur Forkopimda Agam, para kepala OPD dan stake holder terkait dalam penanganan pandemic covid-19 di kabupaten Agam di aula utama kantor bupati, Jumat,(23/4).

Rapat yang berlangsung hingga menjelang berbuka puasa itu, dipimpin Bupati Agam Andriwarman dihadiri beberapa unsur Forkopimda diantaranya Kapolres Agam AKBP.Dwi Nur Setiawan, Ketua Pengadilan Negeri Agam, ketua harian Satgas Penanganan Covid-19 Agam M.Dt.Maruhun dan para kepala OPD Pemkab.Agam itu, berlangsung “hangat”.

Pasalnya, informasi yang diperoleh Realitakini.com , masih mencuat pro-kontra terkait dengan sikap tegas dalam penerapan sangsi terhadap pelanggar perda 06-Sumbar tentang protokol kesehatan serta masalah minimnya alokasi anggaran untuk operasi lapangan.

Kepada awak media, Khasman Zaini, Kabag. Protokol-Komunikasi Pimpinan Sekab.Agam selaku juru bicara Pemkab. Agam, menyebutkan, khusus keputusan tentang penghentian sementara kegiatan PBM Tatap Muka untuk seluruh jenjang pendidikan di kabupaten Agam, terutama SD dan SMP, sudah menjadi keputusan bulat yang disetujui bupati Agam, “ Surat Keputusan-nya masih diproses, “jelasnya.

Selain penghentian kegiatan PBM Tatap Muka, beberapa keputusan penting juga disepakati bersama jajaran Forkopimda Agam bersama kepala OPD dan stake holder terkait, terutama untuk memaksimalkan sosialisasi penerapan protokol kesehatan ditengah masyarakat, yang diberlakukan mulai dari tingkat nagari, kecamatan sampai ke tingkat kabupaten Agam.

Sementara, lonjakan kasus terkonfirmasi baru covid-19 di kabupaten Agam dalam dua pekan terakhir, diduga dipicu makin kendornya disiplin masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan, dibuktikan sejak awal Ramadhan, kegiatan warga semakin ramai, baik pasa pabukoan, kegiatan ibadah di mesjid yang minim pengawasan protokol kesehatan, termasuk mengendornya disiplin pihak sekolah dalam mengawasi warga sekolah dalam penerapan protokol kesehatan khusus banyak murid SD dan siswa yang tidak lagi memakai masker di lingkungan sekolah.( Aldi).

Post a Comment

Previous Post Next Post