“Tim
Jitupasna memiliki kemampuan untuk menghitung kerusakan dan kerugian dari
sebuah bencana. Juga bisa mendeskripsikan kondisi sehingga dapat dijadikan
dasar untuk menentu kan prioritas penangan an pascabencana,” kata Kabid
Rehabilitasi dan Rekonstruksi (RR) BPBD Sumbar, Suryadi Eviontri ST, pada
kegiatan Bimtek Hitung Cepat Pengkajian Pascabencana Angkatan III, Sabtu.
Pengkajian
dan penilaian yang dilakukan oleh Tim Jitupasna meliputi identifikasi, peng hitungan
kerusak an dan kerugian fisik dan non fisik yang menyangkut aspek pembangunan
manusia, perumahan atau pemukiman, infrastruktur, sosial, ekonomi dan lintas
sektoral lainnya.
Pengkajian
ini dapat digunakan oleh pemerintah dan pemangku kepentingan dalam menetap kan
kebijakan program maupun kegiatan rehabilitasi dan rekonstruksi.Informasi yang
di kumpulkan Tim Jitupasna haruslah akurat. Artinya, didapat dari para pihak
yang terdampak bencana. Semua data itu disusun dalam bentuk infografis dan
dokumen rencana aksi.
Namun
saat ini sumberdaya manusia yang mampu melakukan kajian pascabencana di Sumbar
masih kurang karena itu perlu ditingkatkan melalui fasilitasi bimbingan teknis
(bimtek) atau workshop dan penerapannya.
“Untuk
itulah tujuan diselenggarakannya Bimtek Hitung Cepat Pengkajian Pascabencana
ini. Pesertanya antara lain walinagari, relawan dan wartawan,” ujarnya.
Pemateri
bimtek Jitupasna didatangkan dari Pusdik BNPB, MCS (Mahoni Cakra Saujana) ini
berlangsung hingga Sabtu (11/9). Peserta diberikan materi berupa teori, praktik
analisis dan penyusunan rencana aksi rehabilitasi dan rekonstruksi. **/Rk)