Wakil Bupati Blitar , H,Rahmat Santoso Hadiri Prosesi Siraman Gong Kyai Prada Lodoyo

Realitakini.com- Blitar
Prosesi Jamasan (siraman) pusaka Gong Kyai Pradah demi melestarikan adat warisan leluhur dan menjunjung tinggi kearifan lokal, tercermin dalam upacara tradisional mulai dari turun temurun digelar oleh masyarakat Kecamatan Sutojayan hingga sekarang, setiap tanggal 12 Rabiul Awal. Hari kamis (21/10/2021) jamasan Kyai Pradah dihadiri oleh Wakil Bupati Blitar H, Rahmat Santoso diikuti Forkopimda Kabupaten Blitar. Kali ini jamasan tidak digelar dipanggung, namun di sanggar pusaka karena masih dalam suasana pandemi Covid 19, agar tidak menimbulkan kerumunan pengunjung agar suasana tetap kondusif.

Kegiatan siraman pusaka Gong Kyai Pradah kali ini, Pemerintah membatasi jumlah pengunjung dan minta semua mengikuti Protokol kesehatan karena masih masa pandemi. Sebelum jamasan di sanggar dimana disemayamkan benda pusaka berupa Gong serta wayang krucil yang terbuat dari kayu, dilaku kan malam tirakatan oleh tokoh dan pinisepuh masyarakat Kecamatan Sutojayan. Acara siraman Gong Kyai Pradah diawali oleh Wakil Bupati Rahmat Santoso, diikuti Ketua DPRD Suwito Saren Satoto secara bergantian oleh pejabat Forkopimda dan mantan Kapolres Ahmad Fanani.

Wabup Rahmat ditemui selepas acara siraman Kyai Pradah mengatakan, dengan suasana terbatas tadi kita ikuti siraman pusaka Gong Kyai Pradah, harapan kita selain turut melestarikan adat budaya jawa, karena masa pandemi covid 19 sehingga acaranya masih terbatas. 

"Dalam moment ini kita bermunajat kepada Allah SWT semoga Covid 19 segera berlalu, dan semua bisa segera berjalan normal kembali,"  tutur Wabup Rahmat Santoso.Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Blitar, Hendro Winarso mengatakan, siraman Gong Kyai Pradah ini sudah menjadi agenda warisan budaya kita dan menjadi event wisata Jawa Timur.

"Meskipun saat ini masih dalam pandemi covid 19 hal ini tetap kita upayakan dan lestarikan. Dan terimakasih banyak kepada masyarakat dan pengunjung yang tetap disiplin mematuhi Prokes pada siraman ini. Prosesi induk tetap dilakukan seperti penanamn kepala kambing yang pagi tadi sudah dilakukan oleh tokoh adat dan masyarakat. Namun bila pada waktu sebelum pandemi kegiatan berlangsung meriah dengan berbagai wisata budaya seperti di gelar wayangan, jaranan dan masyarakat menggelar UMKM, pedagang sangat ramai, akan tetapi saat ini hal demikian belum bisa kita lakukan karena masih dalam pandemi,"paparnya. (San) - Prosesi Jamasan (siraman) pusaka Gong Kyai Pradah demi melestarikan adat warisan leluhur dan menjunjung tinggi kearifan lokal, tercermin dalam upacara tradisional mulai dari turun temurun digelar oleh masyarakat Kecamatan Sutojayan hingga sekarang, setiap tanggal 12 Rabiul Awal. Hari ini jamasan Kyai Pradah dihadiri oleh Wakil Bupati Blitar H, Rahmat Santoso diikuti Forkopimda Kabupaten Blitar. Kali ini jamasan tidak digelar dipanggung, namun di sanggar pusaka karena masih dalam suasana pandemi Covid 19, agar tidak menimbulkan kerumunan pengunjung agar suasana tetap kondusif.

Kegiatan siraman pusaka Gong Kyai Pradah kali ini, Pemerintah membatasi jumlah pengunjung dan minta semua mengikuti Protokol kesehatan karena masih masa pandemi. Sebelum jamasan di sanggar dimana disemayamkan benda pusaka berupa Gong serta wayang krucil yang terbuat dari kayu, dilakukan malam tirakatan oleh tokoh dan pinisepuh masyarakat Kecamatan Sutojayan. Acara siraman Gong Kyai Pradah diawali oleh Wakil Bupati Rahmat Santoso, diikuti Ketua DPRD Suwito Saren Satoto secara bergantian oleh pejabat Forkopimda dan mantan Kapolres Ahmad Fanani.

Wabup Rahmat ditemui selepas acara siraman Kyai Pradah mengatakan, dengan suasana terbatas tadi kita ikuti siraman pusaka Gong Kyai Pradah, harapan kita selain turut melestarikan adat budaya jawa, karena masa pandemi covid 19 sehingga acaranya masih terbatas. 

"Dalam moment ini kita bermunajat kepada Allah SWT semoga Covid 19 segera berlalu, dan semua bisa segera berjalan normal kembali,"  tutur Wabup Rahmat Santoso.Secara terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Blitar, Hendro Winarso mengatakan, siraman Gong Kyai Pradah ini sudah menjadi agenda warisan budaya kita dan menjadi event wisata Jawa Timur.

"Meskipun saat ini masih dalam pandemi covid 19 hal ini tetap kita upayakan dan lestarikan. Dan terimakasih banyak kepada masyarakat dan pengunjung yang tetap disiplin mematuhi Prokes pada siraman ini. Prosesi induk tetap dilakukan seperti penanamn kepala kambing yang pagi tadi sudah dilakukan oleh tokoh adat dan masyarakat. Namun bila pada waktu sebelum pandemi kegiatan ber langsung meriah dengan berbagai wisata budaya seperti di gelar wayangan, jaranan dan masyarakat menggelar UMKM, pedagang sangat ramai, akan tetapi saat ini hal demikian belum bisa kita lakukan karena masih dalam pandemi,"paparnya. (edy )

Post a Comment

Previous Post Next Post