Wali Nagari Koto Baru, Sukardi
mengatakan pembentukan KWT itu, merupakan pertama kalinya di nagari itu dengan
harapan dapat kreatif untuk menambah peningkatan ekonomi.
"Tapi, intinya bagaimana kaum
ibu-ibu ini kita kembangkan sayapnya untuk dapat ber kreatifitas," jelas
Sukardi, Minggu (13/2).
Lanjut dia, Kelompok Wanita Tani
tersebut bakal diberdayakan secara berkelanjutan dan diberi dukungan penuh agar
keberadaannya menjadi nilai positif.
Bahkan untuk mendukung KWT,
Pemerintah Nagari Koto Baru berencana akan mendukung dengan anggaran yang ada
di nagari. Pasalnya, kata Sukardi di 2022, sesuai dengan program dari
pemerintah pusat, nagari dapat mengalokasikan 20 persen dana desa dalam
merealisasikan program ketahanan pangan dan hewani.
"Dan saya rasa, melalui program
ketahanan pangan ini, bisa kita alokasikan untuk KWT," ujarnya.
Dia menambahkan melalui pemberdayaan
wanita tani ini bakal didorong untuk berkreatifitas menciptakan karya kuliner
baru dari hasil pertanian yang dikelola.Saat ini, sesuai dengan potensi lahan
pertanian di daerah tersebut, selain padi banyak warga yang mengelola lahannya
dengan menanam jagung, semangka dan tanaman kebun lain seperti durian.
"Nah, bagaimana hasil pertanian
itu, nantinya dapat menjadi kuliner baru dengan menyajikan sesuatu yang baru
dan lebih kreatif sehingga bisa berdaya saing dan menjadi nilai ekonomi,"
ulasnya.
Sementara, Rayendra selaku Ketua
Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Nagari mendukung penuh atas pembentukan
Kelompok Wanita Tani di Nagari Koto Baru."Harapan saya organisasi ini
terus aktif dan bergerak untuk menuju perubahan yang lebih baik,"
tuturnya. ( Kmf/Rk)