Wakil Ketua DPRD Sumbar, Suwirpen Suib : Pemkab Dan Pemko Harus Lebih Teliti Dan Cermat Dalam Melakukan Pendataan Masyarakat PKH.

Realitakini,com- Sumbar
"PKH  adalah program pemberian bantuan sosial bersyarat kepada Keluarga Miskin (KM) yang ditetap kan pemerintah. Namun dalam praktiknya, banyak di juga ditemui penyalurannya tidak tepa sasaran," kata Suwirpen.

Hal itu dikemukakan Suwirpen Suib Wakil Ketua DPRD Sumbar yang juga politisi Demokrat dihadap an masyarakat di salah satu RT di Kelurahan Pampangan, Kota Padang, saat lakukan reses perorangan anggota DPRD Sumbar ke daerah pemilihannya, Rabu sore (16/2/22).

Wakil Ketua DPRD Sumbar, Suwirpen Suib meminta pemkab dan pemko untuk lebih teliti dan cermat dalam lakukan pendataan masyarakat yang masuk dalam Program Keluarga Harapan (PKH).Pasalnya, informasi yang dia dapat, menyebutkan banyak dalam penyaluran program itu tidak tepat sasaran.

 Atas kondisi itu, dirinya meminta sekaligus mendesak masing-masing pemkab dan pemko di Sumbar untuk menelusuri kembali pola pendataan bagi keluarga yang pantas menerima PKH  tersebut.Menurut Suwirpen, masih adanya persoalan salah sasaran dalam penyaluran PKH hampir terjadi di seluruh Sumbar, dan hal itu perlu diperbaiki segera,”ujarnya.

Ia menyebut, salah sasarannya penyaluran PKH itu akibat salah pendataan oleh petugas yang mendata di lapangan dan juga adanya kesalahan dalam menginput data.Misalnya bagi keluarga yang sudah mampu, masuk dalam data penerima PKH, mestinya tidak dibolehkan lagi menerima PKH maupun bantuan sembako, KIS dan lainnya.Jadi, lanjut Suwirpen, harus diperbarui lagi datanya, tidak bisa lagi menggunakan data penerima PKH yang lama.

" Petugas yang melakukan pendataan calon penerima PKH harus lebih serius, jangan asal jadi  karena ini amanah masyarakat yang diputar balikan karena kepentingan seseorang," tegas Politis Demokrat Sumbar ini

Selain mengulas masalah PKH, saat reses perorangan itu, Suwirpen juga menyalurkan sembako murah bagi warga setempat. Sembako murah yang diperuntukan bagi masyarakat itu antara lain telur, beras 5 liter, minyak goreng (migor) 4 liter, dan gula 2 kg.

"Bila dikonversikan, harga sembako yang dibagikan masyarakat Pampangan ini seharga Rp200 ribu. Namun masyarakat bisa mendapatinya dengan harga Rp100 ribu, karena sembako yang disediakan untuk masyarakat itu sudah disubsidi separuhnya melalui dana pokir saya," ujar Suwirpen.

Sementara itu, salah seorang , warga setempat menyampaikan program PKH bagi warganya sangat diharapakan, mengingat warga di RT itu umumnya bekerja sebagai buruh harian lepas.

"Di RT 1/RW 6 Pampangan ini ada sekitar 50 kepala keluarga (KK), makanya saya sangat berharap warga di RT saya ini bisa dapat program PKH, karena sebelum ini warga saya ini ada yang belum dapat PKH tersebut," ujarnya

Post a Comment

Previous Post Next Post